Sukses

Cerita Kepedihan Orangtua Korban yang Ditabrak dan Dibuang Oknum TNI

Otosia.com Dua jenazah sepasang kekasih Handi Saputra (18) dan Salsabila (14) ditemukan di aliran Sungai Serayu, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, sabtu (11/12/2021) lalu. Keduanya merupakan korban kecelakaan di Nagreg pada Rabu (8/12/2021).

Diketahui keduanya mengalami kecelakaan di Ciaro, Nagreg, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Keduanya ditabrak dan bahkan dibuang anggota TNI AD.

Peristiwa tersebut menjadi duka mendalam bagi keluarga korban. Terlebih dengan cerita kepedihan orangtua saat mencari korban usai kecelakaan. Lantas bagaimana cerita kepedihan kedua orang tua sejoli yang ditabrak oleh oknum TNI?

Melansir dari akun YouTube KANG DEDI MULYADI CHANNEL, Rabu (29/12), simak ulasan informasinya berikut ini.

Video Populer yang Kamu Cari
 (kpl/ahm)

Status Pelajar SMK

YouTube KANG DEDI MULYADI CHANNEL ©2021 Merdeka.com

Salah satu korban tabrakan oleh TNI bernama Handi Saputra. Pria berusia 18 tahun rupanya berstatus sebagai pelajar SMK. Namun, tiga hari sebelum kejadian naas tersebut, mendiang sudah mengundurkan diri dari sekolah.

"Sekolah di mana dulu sekolahnya?," tanya Dedi Mulyadi

"Ini di SMK. Masih sekolah kelas 2," kata ibu mendiang Handi.

"Hah? Jadi Handi itu masih sekolah? Statusnya pelajar SMK," ujar Dedi kaget.

"Cuma tiga hari ke belakang dia menandatangani mengundurkan diri sekolah," jelas ayah korban kecelakaan oleh oknum TNI.

"Dia mundur kenapa sekolahnya?," tanya Dedi.

"Pengin kerja," jawab sang ayah.

"Dia sebelum peristiwa itu, dia mengundurkan diri tiga hari. Mengundurkan diri sebagai pelajar. SMK mana?," papar Dedi.

"Ini di sini, SMK 6 Garut (jurusan) TKJ," kata orang tua mendiang Handi.

"TKJ itu Teknik Komputer dan Jaringan," kata Dedi.

Awal Mula Kejadian

YouTube KANG DEDI MULYADI CHANNEL ©2021 Merdeka.com

"Ceritanya itu anak bapak samperin pacarnya dari sini naik motor?," tanya Dedi.

"Kalau dari awal mula kejadian tragedi, saya kan kerja di Bandung. Ibunya jam dua biasa berangkat ke pengajian, si adik itu (mendiang) lagi tidur. Jadi enggak ada yang tahu dia pergi ke mana, pergi ke mana gitu," jelas sang ayah.

"Dia pergi. Tahunya dia pergi jam berapa?," tanya Dedi.

"Enggak ada yang tahu. Tahu-tahu ada laporan kakaknya ini (kecelakaan)," kata sang ayah tak bisa meneruskan kata-kata.

"Jam berapa itu ketahuan kejadian?," tanyanya.

"Setengah empat an," jawab sang ibu.

Ibu Korban Keliling Mencari

YouTube KANG DEDI MULYADI CHANNEL ©2021 Merdeka.com

"Itu setengah empat an saya dapat telepon dari anak ini (kakak korban), "Bapak pulang, si Handi tabrakan". Dia enggak panjang lebar ngucapin apa-apa," ungkap ayah korban.

"Kalau istri cariin ke Garut, Cicalengka sama anak yang perempuan ke rumah sakit itu. Rumah sakit-rumah sakit sampai jam dua malam. Habis itu pulang jam dua, tidur dan pencarian besok saya lanjutin lagi," jelas orang tua korban.

"Yang cari (korban) ibu? Ibu sama siapa carinya?," tanya Dedi.

"Sama yang dari sana, pamannya (mendiang) Salsabila itu. Bawa ambulan desa sana Ciaro," kata ibu korban.

"Waktu peristiwa itu orang banyak lihat?," tanyanya.

"Oh bukan banyak lagi Pak, banyak yang lihat," kata sang ayah dan keluarga mendiang Handi.

Cari di Puskesmas & RS

YouTube KANG DEDI MULYADI CHANNEL ©2021 Merdeka.com

"Ketabrak dari belakang, habis tu terjadilah peristiwa itu. Bapak di sini (rumah), ibu yang cari. Ibu cari di sana, Ibu pergi ke tempat kejadian, kata orang (korban) di bawa ke mana?," tanya Dedi.

"Kata orang dibawa ke Puskesmas Limbangan, enggak ada. Saya lihat di Ali Amin juga enggak ada. Cari lagi ke Lewo, enggak ada juga, sampai ke Malangbong sana. Balik lagi arah Cibatu langsung ke Garut, ke Slamet enggak ada, ke Nur Hayati juga enggak ada. Sampai putar-putar itu," ungkap ibu korban.

"Pokoknya seluruh rumah sakit, seluruh Puskesmas ibu datangin. Sampai jam berapa malam itu?," tanya Dedi.

"Iya, sampai jam dua malam," jawabnya.

"Jadi waktu kejadian itu berarti si Aa sama si Teteh dibawa?," tanya Dedi.

"Iya, (sama) penabrak. Langsung dibawa katanya mau ke rumah sakit," jawab orang tua korban.

Dapat Kabar 10 Hari Kemudian

YouTube KANG DEDI MULYADI CHANNEL ©2021 Merdeka.com

"Ya itu dari sana warga Banyumas, langsung kan bikin poster-poster setiap hari. Mungkin dia ada nomor HP nya putri saya ini, langsung dari sana di kasih tahu ada dari bajunya, celananya. Nah di situ lah," jelas sang ibu.

"Dapat berita dari sini (poster)," kata sang ayah sembari menunjukkan poster tersebut.

"Si Aa almarhum ditemukan di sungai apa?," tanya Dedi.

"Sungai Serayu," kata orang tua korban.

Next

 

Penulis: Tantiya Nimas Nuraini

Sumber: Merdeka.com

Loading