Otosia.com Musim hujan belakangan ini menantang pengemudi untuk lebih beradaptasi saat mengendarai kendaraan bermotornya. Apalagi di musim libur, perjalanan dilakukan bahkan lebih jauh dan menyita daya serta konsentrasi.
Salah satu yang menarik di dunia teknologi kendaraan saat menghadapi kondisi berkendara tidak stabil adalah VSC.
VSC merupakan singkatan dari "vehicle stability control". Banyak nama yang diterapkan dengan prinsip sama untuk teknologi tersebut, termasuk di low MPV terbaru, Mitsubishi Xpander.
Video Populer yang Kamu Cari
powered by
Next
Apakah VSC menjamin mobil lebih aman saat dikendarai di kala hujan? Teknologi VSC memang dibuat untuk mengendalikan traksi mobil secara otomatis saat muncul gejala tidak stabil.
"Pertama yang perlu disampaikan, VSC adalah sistem preventif, sistem yang didevelop pabrikan untuk keselamatan berkendara. Untuk kepastian saat bermanuver dan belok, mobil bagaimana pun juga sangat tergantung pada beberapa sistem," ujar pereli dan ambasador brand Mitsubishi, Rifat Sungkar.
Next
Prinsipnya secara general, ketika traksi salah satu ban tidak sama dan menunjukkan gejala limbung atau berbelok oversteer atau understeer, maka laju kendaraan akan melambat untuk mencapai titik stabilnya.
Di luar itu, kata Rifat, sejumlah faktor mesti diperhatikan. Pertama, apakah suspensi mendukung stabilitas atau tidak? Kedua, keadaan saat itu bagaimana? Ketiga, keadaan jalan bagaimana?
"Kita lihat mobil pakai VSC, 30 km/jam gak bisa belok, mungkin karena salju. Dalam keadaan hujan, apakah jalan dibuat dengan baik karena tidak ada genangan, contoh sirkuit balap. Sementara di jalan raya, kita tahu keadaannya terlalu banyak faktor lain," ujarnya.
Next
Ia yang berbicara dalam program rutin berbagi tips Mitsubishi, menekankan bahwa jika faktor jalan tidak memungkinkan, maka apakah pengemudi bisa mengendalikannya?
Jika sistem (VSC) itu berjalan, sanggupkah menghandel? Sistem membantu, tapi sanggupkah drivernya?
"Ketika kita mengendarai kendaraan 7-penumpang dengan satu orang di dalamnya, yang kita rasakan adalah mobilnya lincah, akselerasi cepat dan cepat saat stoping. Kalau full capacity, mobil nyaman, tapi jalannya lambat," ujarnya.
Hal yang sangat perlu diperhatikan, kata dia, ketika kita bawa beban, ingat bahwa kecepatan dan beban ada di titik pengereman yang berbeda.