Otosia.com PT Bridgestone Tire Indonesia melakukan Perjanjian Kerja Bersama (PKB) dengan Serikat Pekerja dari PUK SPSI KEP 3 Wilayah yaitu Pabrik Bekasi, Pabrik Karawang dan Kantor Pusat.
Penandatanganan perjanjian yang berlangsung di kantor pusat PT Bridgestone Tire Indonesia Karawang belum lama berselang turut disaksikan Menteri Ketenagakerjaan RI Ida Fauziyah.
PKB yang ditandatangani adalah yang ke XIV bagi PT Bridgestone Tire Indonesia dan akan berlaku untuk periode 2022-2024. Dalam penandatanganan tersebut, Manajemen diwakili oleh oleh Mukiat Sutikno selaku Presiden Direktur PT Bridgestone Tire Indonesia, Yunus Triyonggo selaku HRGA Direktur PT Bridgestone Tire Indonesia serta Respati Bayu Head of HRGA PT Bridgestone Tire Indonesia.
Sementara dari pimpinan Serikat Pekerja diwakili oleh Ketua Serikat PUK SPSI KEP 3 wilayah, masing-masing Zen Mutowali (Bekasi), Jamaludin Suhri (Karawang) dan Ahmad Lutfi (Kantor Pusat).
"Pembaharuan PKB ini merupakan wujud upaya bersama dari Manajemen dan Serikat Pekerja untuk terus menjaga hubungan industrial yang harmonis, di tengah tantangan era persaingan yang begitu dinamis," ujar Mukiat Sutikno.
Menaker Ida Fauziyah menyampaikan apresiasi kepada Manajemen PT Bridgestone Tire Indonesia dan Serikat Pekerja dan berharap momentum tersebut dijadikan komitmen bersama untuk mewujudkan kemitraan yang baik sehingga dapat mewujudkan hubungan industrial yang harmonis, dinamis dan berkeadilan tetap terjaga.
Selain itu, pada kesempatan yang sama Ibu Ida Fauziyah juga sekaligus meresmikan program pemagangan PT Bridgestone Tire Indonesia yang bernama BE MANTAP. Sebuah program pemagangan bersertifikat yang merupakan wujud kepedulian perusahaan terhadap pengembangan SDM di Indonesia serta pemenuhan kebutuhan operator yang multitasking di bisnis manufaktur masa mendatang.
"Bagi Bridgestone, fokus utama kami saat ini adalah menjaga daya saing serta terus meningkatkan produktivitas dan keunggulan kualitas produk kami. Dan kami percaya, hal tersebut hanya dapat dicapai melalui hubungan industrial yang harmonis, dimana semua karyawan saling bahu membahu memastikan keberlanjutan perusahaan dalam menghadapi berbagai tantangan pasar yang ada di dalam maupun luar negeri," tutup Mukiat.