Otosia.com Membeli mobil itu sama dengan memilih jodoh. Harus timbang sana-sini, sesuai budget, mau yang bongsor, kompak, anti rewel, harga jual kembali tinggi atau sekadar bisa jalan dan enggak kepanasan.
Tapi ada satu kesamaan yang mungkin disetujui banyak orang, baik memilih jodoh atau pun mobil; setiap orang butuh "kenyamanan", diikuit dengan "kesempurnaan, cinta...," begitu lirik lagu Rizki Febian, Kesempurnaan Cinta.
Baca Juga
Apalagi kalau bicara soal mobil LMPV (Low Multi Purpose Vehicle) yang diperuntukkan bagi keluarga agar cinta dan kehangatan selalu bersemi. Rasa nyaman adalah prioritas. Jangan sampai anak-anak mabuk darat terlebih istri ngomel-ngomel karena pontang-panting seperti naik odong-odong berwujud mobil.
Nah, dari sekian LMPV yang beredar di pasaran, ada satu varian yang sejak lama dikenal merajai sektor comfort ini. Bahkan kehadirannya mampu meredefinisi standar LMPV yang dulu itu-itu saja, bertransformasi ke arah semi-SUV berikut fitur-fitur canggihnya.
Ya tidak lain Mitsubishi Xpander. Produk perusahaan berlogo tiga berlian ini lahir dengan gebrakan, jauh meninggalkan lini pasaran di kelasnya. Makanya jangan heran kalau Xpander kemudian laris manis. Bahkan harga sekennya masih anteng-anteng saja.
Tahun 2021 kemarin, sosoknya berubah. Mitsubishi menambahkan ‘New’ atau disebut perubahan minor (facelift).
Tapi kali ini benar-benar niat. Lebih niat dari sekadar ganti bohlam lampu depan, ubah bumper atau permak grill. Buktinya, ada setidaknya 28 perubahan yang melekat padanya.
Apakah fitur-fiturnya lantas banyak terkikis? Mitsubishi pintar mengambil peran. Fitur andalan lama yang mendominasi keunggulan tak ditanggalkan, tapi justru menambah serta mengganti sektor-sektor untuk menyempurnakan apa yang sudah optimal.
Gantinya New Xpander lahir dengan konsep naik kelas, dari si keren jadi makin menggoda. Dari si paling nyaman, menggeliat menjadi yang teridaman untuk keluarga Indonesia.
(kpl/sdi)
Duduk Tenang tanpa Tegang
Misalnya saja velg two tone alloy wheels yang sekarang berukuran 17 inch. Ya, LMPV rasa-rasa LSUV sungguh kental di sini. Enaknya mobil jadi lebih jangkung dan gagah karena ground clearance naik 15 milimeter ketimbang generasi lawasnya; 205 milimeter mejadi 220 milimeter.
Makanya ia ditahbiskan sebagai LMPV paling tinggi saat ini, yang justru nempel kelas seperti Toyota Rush dengan 220 milimeter. Serasa 70% LMPV dan 30% LSUV.
Profil berkendarannya juga unik. Didukung karakter jok tinggi, moncong depannya tak lagi "kasat mata" alias mudah dilihat. Tentu itu dipengaruhi dengan desain baru hidung lebih kokoh dan tidak menukik seperti model lama yang meluncur 2017 lalu itu.
Alhasil, nyetirnya lebih asik, anti kagok untuk jaga jarak dengan mobil di depan. Malahan dalam kabin serasa luas, seperti membawa mobil besar yang mendongkrak percaya diri pengemudinya.
Next
Setirnya bisa ditarik-tarik atau diangkat dengan fitur Tilt and Telescopic khas Xpander untuk mengatur posisi tubuh dengan tipe berkendara yang ergonomis. Jalan-jalan jauh dengan waktu lama ya rasanya fine-fine saja.
Belum lagi masih ada fitur cruise control. Tinggal colek tombol-tombol di setang, mobil akan ngegas sendiri untuk mengistirahatkan kaki. Fitur ini bahkan belum dimiliki oleh semua rivalnya, di kelas dan harga sepadan.
Lalu di mana karakter MPV khas Xpander yang masih kuat dipertahankan?
Jawabannya pada kenyamanan suspensi dengan lebar sebanding dengan Pajero Sport. Katupnya pun berubah.
Akses fluida dalam tabung suspensi diatur bertahap. Ayunan antar unit shockbreaker terkendali karena mobil turun perlahan ketika menginjak lubang. Baliknya pun enak dan tenang (rebound) hingga meminimalisir efek jedag-jedug dalam kabin.
Next
Menurut pihak Mitsubishi, penggunaan katup baru itu menerapkan apa yang sudah menjadi budaya di mobil Eropa.
"Kalau shockbreaker jelek, dia mental-mental. Ketika lewat jalan keriting, mobil terguncang-guncang, bikin mual," tutur Head of Training Section PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI), Arif Dwiyanto.
Efeknya bukan hanya meningkatkan kenyamanan di tengah catatan bahwa New Xpander adalah mobil yang tinggi. Handling atau pengendaliannya menjadi stabil karena minimnya guncangan.
Arif bahkan menyebut komposisi ini sebenarnya mirip dengan sedan Lancer Evo.
Memang dalam catatan pengetesan kami sepanjang rute Jakarta-Garut, rasanya sedikit lebih stiff (keras). Namun dampaknya, kami tidak menemukan gejala limbung yang mengkhawatirkan. Nyamannya tetaplah Xpander yang kami kenal selama ini.
Teknologi dan Percepatan
Perubahan minor New Mitsubishi Xpander bahkan mencakup transmisi. Tidak banyak kebijakan facelift yang sampai sejauh ini. Xpander kini menganut transmisi CVT menggantikan 4-percepatan otomatis konvensional.
Tapi bukankah CVT bikin tarikan jadi lemot?
Dari yang kami coba, hasilnya berbanding terbalik dari anggapan itu. Akselerasinya lebih responsif, dengan hentakan minimum ketika pergantian gigi.
CVT memicu percepatan mulus seperti masuk satu gigi. Mitsubishi sendiri menjanjikan rasanya seperti transmisi 8-percepatan.
Malah kick down menyentuh 3.000 rpm, rasanya seperti terkumpul tenaga yang nampol dan mendorong cepat. Entahlah, bayangan kami seperti Son Goku dalam film Dragon Ball yang sedang mengeluarkan jurus kame ha meha – menyimpan power besar dan meletupkan sekuat-kuatnya.
Artinya, power terus terisi dan siaga dipanggil kapan saja. Dengan output puncak 105 PS pada 6.000 rpm dan torsi 141 Nm di 4.000 rpm, mesin 1.5 MIVEC DOHC 16 Valve Xpander santai saja melibas tanjakan selama menuju Kawasan Taman Wisata Alam (TWA).
Cukup tekan pedal gas tiba-tiba, ECU secara instan akan merespon dan menyesuaikan speed kendaraan.
Pun bila diperlukan, Xpander sudah siap dengan fitur Hill Start Assist (HSA). Enggak usah khawatir, mobil tidak akan mundur beberapa detik ketika kaki berpindah dari pedal rem ke gas.
Berselancar di Perkotaan
Kalau sedang berkelah ke perkotaan yang macet, pasti banyak yang mengeluh soal bolak-balik injak-injak pedal rem. Atau kalau agak lama, terpaksa tarik rem tangan.
Makin bikin emosi bila badan terlanjur letih, misalkan selepas berpergian yang niat sebenarnya untuk healing. Capek!
Untungnya New Xpander punya Brake Auto Hold (BAH). Pencet saja tombolnya, pengemudi kemudian bisa melepaskan pijakan dari pedal rem dan mobil auto diam. Transmisi biarkan saja pada posisi D.
Kalau mau jalan, pedal gas tinggal dibejek lagi dan fitur akan auto off. Jadi sekali lagi, kaki kanan tidak akan berubah dempal berotot saking seringnya "olahraga". Nyaman sekali saat nyetir.
Next
Terakhir, bilamana suntuk berkecamuk, penumpang bisa menyetel layar multimedia New 8" Touchscreen Audio with Smartphone Linked Display Audio (SDA). Konektivitasnya sudah komplet, mulai Apple Car Play atau Android Auto.
Smartphone yang low battery pun dengan mudah teratasi tanpa rebutan colokan. Sebab, slot power outlet USB tersedia pada konsol dekat bangku tengah serta di pintu penumpang tengah.
Dari semua itu kami menggarisbawahi bahwa Xpander tetaplah sebuah mobil kelas low-MPV dengan segala bentuk eksklusifitasnya, meski serasa lekat dengan sosok LSUV.
Di segmen yang lain, tak bisa dipungkiri ada pasar yang juga sama besarnya dihuni oleh Mitsubishi Xpander Cross sebagai New Crossover MPV – sang saudara dekat Xpander LMPV.
New Mitsubishi Xpander masih senyaman-nyamannya yang semestinya dimiliki sebuah LMPV.