Otosia.com Tuksedo Studio Bali kembali ditunjuk untuk membuat trofi kejuaran balap motor. Setelah World Superbike (WSBK), kali ini mereka turut membuat trofi untuk jawara MotoGP Mandalika 2022.
Dalam pembuatan trofi MotoGP Mandalika 2022, desainer Tuksedo Studio mengambil inspirasi dari "obor" yang melambangkan api kompetisi panas dalam sebuah ajang balap.
Next
Yang menarik proses pembuatan piala dilakukan secara handmade 100 persen di workshop Tuksedo yang berlokasi di Gianyar, Bali.
Siluet api itu sendiri juga selanjutnya menjadi simbol inspirasi dari bangkitnya perekonomian Indonesia, terutama pada sektor turisme yang terdampak oleh pandemi COVID-19. Harapannya lewat desain tersebut bisa menjaga api dari "obor" itu tidak pernah padam.
"Berbentuk obor yang digunakan untuk estafet seperti pada ajang olimpiade, Tuxedo Studio berharap agar piala yang melambangkan semangat dan kebangkitan Indonesia yang diawali di Mandalika ini dapat diteruskan estafetnya secara berkelanjutan. Ini bukti bahwa Indonesia tidak hanya mampu mengadakan event berskala internasional hanya sekali dua kali, tapi juga sebagai negara yang memiliki kemampuan artistik dan produksi tahap dunia secara terus menerus," jelas Tuksedo Studio dalam keterangan resminya.
Next
Dijelaskan lebih lanjut jika material pembuatan trofi menggunakan bahan dasar yang umumnya dipakai di kendaraan-kendaraan balap. Maka dari itu piala khusus para juara balap di Mandalika punya filosofi yang kuat terkait dunia Motorsport.
"Tuksedo Studio yang memiliki spesialisasi dalam pembuatan mobil balap klasik dari bahan dasar aluminium memutuskan memilih bahan tersebut sebagai lambang dari ajang balap yang pemenangnya ditentukan oleh kecepatan pengendara serta performa kendaraannya," jelasnya.
Corak Motif Lokal
Tak lupa karena ajang balap bergengsi ini digelar di tanah Indonesia, piala tersebut mengedepankan juga corak motif lokal. Siluet yang menggambarkan budaya nusantara terlihat di bagian sisi trofi.
Sekadar informasi, Tuxedo Studia juga menggarap trofi untuk ajang Asian Talent Cup, Moto2, hingga Moto3 di Mandalika.
"Ini merupakan sebuah bukti jika Indonesia tidak hanya mampu dalam mengadakan sebuah ajang berskala dunia namun juga fakta bahwa para seniman dan pekerja lokal memiliki kapasitas yang mumpuni untuk merancang dan membuat langsung dengan tangan sendiri sebuah karya seni berkelas dunia," pungkas Tuksedo Studio.
Sumber: Oto.com