Otosia.com Motorsport tidak luput dengan kehadiran gadis-gadis usher termasuk di area Sirkuit Mandalika MotoGP, Lombok, Nusa Tenggara Barat.
Dua di antaranya ditemui di ruang VIP Deluxe Class, yakni Dewi Fandi dan Ni Made Mega Pertiwi. Keduanya sama-sama berperan sebagai usher yang memandu dan melayani para penonton di area yang harga tiketnya fantastis ini.
Baca Juga
"Aku di di sini dari pagi pukul 08.00 sampai clear off ke ruangan, sampai 16.00 biasanya," ujar Dewi yang mengaku masih single ini.
Video Terpopuler yang Wajib Kamu Tonton
powered by
Next
Gadis berusia 24 tahun ini sudah ada di area sirkuit sejak hari pertama Jumat. Dia datang bersama rombongan usher yang merupakan bagian dari sebuah event organizer asal Bali.
"Tanggal 16 sudah di sini untuk simulasi venue. Kami dari EO dari Bali berangkat 3 bus," ujarnya lalu bercerita soal suka duka sebagai usher di MotoGP Mandalika.
Punya kesempatan datang dan menonton perhelatan balapan bersejarah ini memang salah satu suka yang ia rasakan. Terlebih lagi, sekalipun mesti berjaga, ia masih bisa menonton ke arah sirkuit.
Next
"Tugas kami sambut tamu, escort menghidangkan apa yg mereka perlukan, menunjukkan arah toiet, wifi. Ya sedkikt dikasih kebebasan, digilir formasi tempatnya," ujarnya.
Ini juga jadi pengalaman pertamanya dari Bali ke Lombok. Namun dukanya adalah akomodasi menginap.
"Duka cari tempat inap. Di sini susah cari jadinya disediakan kosan di Praya. Sejam perjalanan. Kami bangun subuh jam 4 karena mesti prepare 130 orang. Mandi bergilir," ujarnya seraya mengaku mendapatkan fee kisaran ratusan ribu, Rp 600.000-Rp 700.000 per hari.
Naik ojek
Problem akses di area yang terbilang masih terpencil di sebuah event kelas dunia memang akrab pada Sirkuit Mandalika.
Termasuk pula yang merasakannya, adalah usher bernama Ni Made Mega Pertiwi. Gadis berusia 28 tahun ini termasuk yang tersekat satu kilometer dari pintu masuk.
"Sejak 1 km dari pintu masuk sudah disekat. Aku dari Mataram naik Gocar. Macet dua jam, biasanya hanya sejam. Tapi untungnya ojek setempat bisa masuk," ujarnya.
Next
Gadis yang mengaku masih lajang ini sudah mulai beraktivitas dari jam 7 sampai jam 4-5 selama tiga hari perhelatan ini.
"Aku jadi usher, welcoming ke tamu yang datang. Ada tambahannya, ikut memantau kebersihan venue. Jadi kalau ada yang kotor di mana, sampaikan ke cleaning service. Begitu juga makanan kalau habis, info ke catering," kata dia.
Bisa menonton MotoGP Mandalika baginya adalah rezeki. Sebab, dia tetap mengambil tugas dan menjalankan perannya di area yang menurutnya panas ini.
Next
"Di tempat panas begini tapi interest nonton. Mengingat aku terbiasa di tempat AC. Dan wajib berdiri di sini tidak boleh pindah-pindah, samper-samper teman," ujarnya.
Dengan fee kisaran ratusan ribu rupiah per hari, ia mengaku setelah event ini akan lanjut jalan-jalan ke Bali.
"Sepertinya lanjut jalan-jalan ke Bali soalnya mumumpung bisa bebas, enggak perlu antigen," kata dia.