Sukses

Simak Fungsi CDI Motor dan Cara Kerjanya

Otosia.com Dalam setiap kendaraan tentunya memiliki beberapa komponen yang penting, salah satunya adalah CDI. Komponen ini berguna untuk sistem pengapian pada kendaraan. Memiliki bentuk minimalis sangat cocok untuk mesin motor yang memiliki ruang kecil.

Dalam menunjang performanya agar dapat lebih maksimal, CDI dilengkapi dengan berbagai komponen seperti Baterai, CDI Unit, Voltage Converter, Pulse Igniter, Ignition Coil, dan juga Busi. Bagi Otolovers yang ingin mengetahui lebih dalam mengenai CDI ini, yuk simak ulasan di bawah ini. Dikutip dari laman resmi Suzuki Indonesia, berikut adalah informasi mengenai CDI.

Video Terpopuler saat Ini
 (kpl/ahm)

Fungsi CDI Motor

Sebagai komponen penting motor, fungsi utama dari CDI adalah untuk mengatur percikan api yang berasal dari busi agar dapat digunakan oleh bahan bakar yang telah dipadatkan di dalam piston. 

Tidak hanya itu, komponen ini juga memiliki pengaruh besar dalam sistem pengapian motor untuk mengatur performanya agar mendapatkan hasil yang optimal. Hasil yang maksimal dapat terjadi saat mesin menghasilkan panas. Ini disebabkan oleh pembakaran yang menyebabkan reaksi kimia dan diubah menjadi panas sehingga menjadi energi gerak untuk motor. 

Dengan itu, tugas CDI bukan hanya sebagai pengapian saja, namun berguna untuk menjaga laju dari suatu motor. Agar laju motor dapat optimal, harus mengenakan jenis CDI yang tepat dan berkualitas. 

Cara Kerja CDI Dalam Motor

Nah, jika Otolovers telah mengetahui fungsi dari CDI ini, pastinya juga penasaran bagaimana komponen ini bekerja kan? Untuk mengetahui bagaimana CDI ini bekerja, yuk simak baik-baik cara kerja dari CDI.

Pada CDI sendiri sistemnya terbagi menjadi dua jenis yaitu sederhana dan modern. Pada versi modern tentunya memiliki kualitas yang lebih awet karena sudah tak dilengkapi dengan platina tetapi menggunakan pulse igniter, dengan fungsi mengirim sinyal PWM sesuai dengan waktu saat mesin digunakan.

Next

Di sisi lain, untuk varian yang sederhana masih memanfaatkan platina, sebagai pengalir arus pada kapasitor. Komponen ini akan mulai bekerja saat Otolover mengaktifkan kontak motor, tahap inilah yang nantinya akan menciptakan aliran arus baterai dari CDI.

Tahap yang akan dilalui oleh arus tersebut adalah melewati konverter yang kemudian meningkatkan tegangan baterai menjadi 300 volt. Namun, di tahapan ini kondisi mesin masih belum menyala dan arus tertahan pada kapasitor. Tetapi saat mesin menyala, maka sinyal akan dikirimkan ke PWM dari pick up coil.

Next

Sinyal yang dikirimkan sesuai dengan RPM mesin dan muncul pulse tertentu yang dikirimkan ke SCR. ketika telah mencapai SCR, arus kapasitor akan dialihkan. Tak hanya itu saat rangkaian baterai terputus, secara otomatis kapasitor akan terhubung pada ignition coil. 

Hal ini menyebabkan kemunculan magnet pada kumparan primer yang besar secara otomatis. Kondisi ini di mana magnet akan menciptakan induksi kumparan sekunder yang menyebabkan  tegangan menjadi 7 kali lebih besar. Kejadian ini menjadi faktor busi menciptakan percikan api yang menyebabkan terjadinya pembakaran bahan bakar kendaraan yang memicu mesin menyala.  

Demikian, fungsi dari komponen CDI motor yang dapat Otolovers ketahui. Semoga dengan adanya artikel ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan Otolovers dimanapun berada. 

Penulis: Dien Muhammad Abizard

Loading