Otosia.com PT Honda Prospect Motor (HPM) menyelenggarakan media test drive untuk Honda HR-V terbaru. Waktu pengetesan dibagi menjadi dua hari. Pertama di Sirikuit Internasional Mandalika, Lombok dan di hari kedua menyelusuri jalanan sekitar Bali.
Untuk uji performa di hari pertama, HPM menyediakan Honda HR-V RS. Mobil tersebut mengusung mesin 1.500cc turbo yang menghasilkan tenaga 177 PS dan torsi 240 Nm. Transmisi yang digunakan adalah CVT.
Mesin ini pada dasarnya mirip seperti kepunyaan Civic, CR-V dan Accord, namun mempunyai settingan output yang berbeda.
Setiap media bisa menjajal performa Honda HR-V RS melalui dua sesi yang disediakan. Pertama adalah Feel New Power yang menguji perbedaan performa mesin dan transmisi barunya, lalu kedua Cruising The Coast di mana media mengendarai Honda HR-V RS di sirkuit Mandalika.
(kpl/dit)Next
Performa mesin
Untuk Feel New Power, HPM menyediakan Honda HR-V RS sekaligus Honda HR-V 1.8 Prestige model sebelumnya untuk dikomparasi. Model lama itu mengusung mesin 1.800cc naturally aspirated (N/A) dengan semburan tenaga 139 PS dan torsi 169 Nm. Sama seperti HR-V terbaru, girboks yang dibenamkan adalah varian CVT.
Lokasi pengetesan berada di main straight dengan jarak sekitar 400 meter dengan jalur finish panjang yang bisa difungsikan sebagai pengetesan pengereman mobil. Seluruh proses melaju dan pengereman diatur seluruhnya oleh marshal dari Sirkuit Mandalika.
Untuk sesi ini, Otosia.com berkesempatan lebih dulu mencoba Honda HR-V lawas. Hal ini dilakukan sebagai refresh, untuk mengingat kembali rasa berkendara dan performa dari mesin tanpa turbo di HR-V Prestige 1.8.
Next
Layaknya mesin N/A, Honda HR-V lawas mempunyai mesin yang responsif dari putaran rpm bawah hingga ke atas. Kendati demikian mesin terasa bergetar, terutama di putaran rpm atas. Hal ini memberikan rasa mesin yang tidak ingin dipaksa untuk melaju cepat.
Sementara transmisi bawaannya kurang lebih mirip seperti girboks CVT pada umumnya, yakni mencoba memberikan simulasi pergantian gigi, namun tidak memiliki feel layaknya transmisi otomatis biasanya.
Next
Setelah menjajal Honda HR-V lawas, kami langsung berganti ke HR-V baru dengan mesin turbo. Secara tenaga dan torsi, memang mobil ini jauh lebih mumpuni dibanding model sebelumnya. Namun bagaimana dengan rasa mesinnya.
Masuk ke dalam kabin HR-V baru, langsung terasa bahwa mobil ini merupakan upgrade signifikan dibanding model sebelumnya. Selain memiliki kualitas interior yang lebih baik, kekedapan dan getaran dari drivetrain berkurang banyak.
Next
Dibanding model sebelumnya, mesin turbo ini tergolong punchy. Tenaga dapat dirasakan di sekitar 2.500 rpm dan dengan mudah di bawa menuju redline. Mobil dengan mudah menyentuh angka di atas 100 km/jam dan mesin tidak terasa loyo.
Lalu dari sisi pengereman, Honda HR-V terbaru juga terbilang lebih "pakem" dengan braking feel yang memberikan rasa percaya diri terhadap pengemudi. Hal ini cukup penting, lantaran sesi berikutnya adalah untuk menjajal HR-V RS di sirkuit Mandalika.
Next
Pengendalian
Setelah bolak-balik "menggeber" HR-V lawas dan HR-V RS, Otosia.com lalu mengikuti acara Cruising The Coast. Meski memiliki nama "cruising", yang diartikan sebagai jalan santai, sesi ini digunakan untuk mengetes pengendalian crossover ini di kecepatan yang cukup tinggi.
Setiap media memutari Sirkuit Mandalika searah jarum jam dan dikawal oleh safety car resmi, yakni Honda Civic turbo terbaru.
Setelah menjajal mesin turbo HR-V RS di drag race pada sesi pertama, jantung pacu SUV ini lanjut memberikan impresi yang positif saat di bawa memutari sirkuit. Mesin turbo tersebut memberikan rasa akselerasi yang asyik, terutama di technical circuit seperti Mandalika.
Next
Kendati demikian, transmisi CVT bawaannya lagi-lagi kurang ideal. Hal ini bukan kesalahan dari sisi Honda, melainkan karakteristik dari girboks tersebut yang condong untuk meningkatkan efisiensi dan kehematan bahan bakar.
Dengan kata lain CVT pada dasarnya lebih dari cukup untuk jalanan perkotaan, namun kurang direkomendasikan bagi yang suka hard driving di lintasan tertutup.
Sementara pengendalian dari Honda HR-V terbaru cukup mumpuni. Layaknya crossover dengan ground clearance tinggi, mobil ini tidak bisa lepas dari body roll pada saat menikung tajam.
Next
Namun secara keseluruhan handling HR-V model ini memberikan rasa berkendara yang positif. Setir masih terasa terkoneksi dengan roda depan dan tidak ada rasa artifisial, seperti beberapa mobil-mobil perkotaan saat ini.
Tidak hanya itu, SUV ini dipasangkan ban Bridgestone Alenza berukuran 225/50 R18. Ban tersebut mempunyai performa yang memadai untuk diajak berbelok dengan kecepatan yang relatif tinggi. Bahkan di beberapa tikungan ringan Mandalika, mobil ini masih terasa stabil di kecepatan sekitar 120 km/jam-an atau lebih.
Next
Perlu diingat bahwa ban ini dirancang lebih untuk penggunaan dalam kota. Roda depan akan berdecit saat dipaksakan menikung dari angle yang tinggi dan membuat mobil understeer.
Meski demikian ada fitur traction control yang membantu pengendalian mobil dan setelah disiksa seharian, ban tersebut masih mempunyai ketebalan wajar dan tingkat cengkraman yang mumpuni.
Untuk hari berikutnya, Otosia.com berlanjut menguji HR-V di jalanan publik. Mobil yang disediakan berbeda dengan HR-V di Mandalika, dengan kondisi yang terbilang lebih realistis untuk mayoritas pemilik mobil.