Sukses

Sudah Lama Diluncurkan, Kenapa Konsumen All-New Honda HR-V Harus Inden Sampai 4 Bulan?

Otosia.com PT Honda Prospect Motor (HPM) hingga saat ini masih mengalami krisis chip semikonduktor. Hal ini telah berlangsung cukup lama dan berpengaruh ke setiap mobil, mulai dari Mobilio hingga CR-V.

Dari seluruh lini mobil Honda di Indonesia, produksi Honda HR-V terbaru dan Brio paling terpengaruh. Alasan utamanya karena permintaan yang tinggi, serta adanya fitur Honda Sensing di setiap model HR-V.

"(Paling terpengaruh) HR-V dan Brio," ungkap singkat Yusak Billy, Business Innovation and Sales & Marketing Director PT HPM di sela-sela media test drive Honda HR-V di Bali, Selasa (24/5/2022).

Bahkan kedua model itu tercatat sempat mengalami masa inden yang lama. Sebagai contoh selang beberapa waktu pasca peluncuran All New Honda HR-V, para konsumen harus rela menunggu selama 4 bulan.

Video Terpopuler saat Ini
 (kpl/dit)

Next

Cara menanggulangi

Honda Brio RS (Otosia.com/Arendra Pranayaditya)

HPM mengusulkan banyak cara untuk meningkatkan produksi kedua mobil ini di Indonesia. Salah satunya adalah meminta kepada prinsipal Honda Motor Co., Ltd. di Jepang untuk meningkatkan suplai komponen.

Selain itu, Honda juga berencana untuk mendapatkan suplai dari berbagai supplier dengan harapan bisa mencukupi stok komponen produksi, terutama untuk Honda Brio yang mempunyai permintaan tinggi.

"Ada dua. (Kami) minta kapasitas produksi diperbesar dan multi-sourcing supplier dan kami harapkan itu bisa dilakukan tahun ini untuk Brio. Karena Brio sudah setahun setengah penjualannya naik, namun barangnya tidak ada," papar Billy.

Next

Sementara untuk Honda HR-V, HPM menjelaskan bahwa mobil tersebut masih terkendala masalah pasokan chip semikonduktor. Untuk itu, Honda juga meminta alokasi suplai komponen lebih untuk memenuhi target produksi.

Pasalnya pemesanan mobil ini sudah mencapai angka di atas 9.000 unit, namun Honda baru bisa menyediakan sekitar 3.000 unit ke konsumen. Dengan kata lain masih ada sekitar 6.000 unit pemesanan yang belum terpenuhi.

"(Total pemesanan) mencapai 9.165 unit per hari jam 5:30. Kita sudah whole sales sekitar 3.200 unit di April. Jika dikurangkan, masih ada sekitar 6.000 unit SPK yang belum dikirim. Kami masih terkendala pasokan chip semikonduktor dan sudah strong request ke prinsipal untuk mendapatkan alokasi lebih," lanjutnya.

Next

Honda BR-V membaik

Honda BR-V (Otosia.com/Arendra Pranayaditya)

Di sisi lain HPM mengungkapkan bahwa produksi Honda BR-V sudah membaik. LSUV keluarga ini sempat mengalami masalah produksi yang sama dengan mobil Honda lainnya, termasuk waktu pemesanan yang lama.

Kendati demikian mobil ini mempunyai permintaan yang tinggi di dalam dan luar negeri. Alhasil, lantaran Honda BR-V hanya dirakit di Indonesia, Honda Indonesia sudah mendapatkan alokasi suplai lebih untuk BR-V.

Next

"Karena mobil itu di-develop khusus untuk pasar Indonesia dan setelah launching ada sekitar 30 negara yang ingin impor, jadi prinsipal juga concern dan sudah mendapat alokasi (suplai komponen) banyak untuk BR-V. Jadi kita bisa produksi sesuai keinginan," tutup Billy.

Loading