Otosia.com Besok Indonesia menjadi tuan rumah tempat penyelenggaraan seri ke-9 FIA Formula E tahun 2022. Ajang berskala internasional ini berlangsung di Sirkuit Jakarta International ePrix, Ancol pada hari Sabtu, 4 Juni 2022.
Secara total ada 22 pembalap dari 11 tim yang akan berpartisipasi di ajang pertama Formula E di Indonesia tersebut.
Kendati demikian pelaksanaan balapan Formula E pertama di Indonesia menimbulkan banyak perdebatan. Mulai dari iklan bir, atap tribun yang rubuh, hingga sentilan BUMN yang tidak mau memberikan dukungan sponsor.
Video Populer yang Kamu Cari
powered by
BUMN absen
Belum lama ini panitia penyelenggara Jakarta E-Prix mengungkapkan daftar nama sponsor untuk Formula E yang digelar di Ancol, Jakarta Utara. Secara total ada 31 nama perusahaan swasta yang terdaftar.
"Sponsor saat ini 31 sponsor dari pihak swasta," ungkap Ahmad Sahroni, Ketua Pelaksana Formula E Jakarta, saat ditemui wartawan di Nasdem Tower, Jakarta Pusat, Rabu (1/6/2022).
Namun demikian dari 31 sponsor tersebut tidak ada satupun dari perusahaan negara atau BUMN. Hal tersebut pada mulanya tidak terlalu dipermasalahkan oleh pria kelahiran Kebon Bawang, Jakarta Utara tersebut.
"Ya sudahlah kalau enggak mau kasih mau diapain, tidak dipaksa. Tapi yang pasti BUMN per hari ini belum memberikan sponsornya," kata Sahroni.
Next
Beberapa hari kemudian Sahroni menyindir pihak BUMN yang absen pada ajang Formula E Jakarta, bahkan biaya listrik dari PLN pun tidak mendapat keringanan. Sindiran tersebut diunggah pada akun Instagram resminya, yakni @ahmadsahroni88.
Dalam sindiran tersebut, Sahroni menginginkan adanya kontribusi BUMN untuk menyandang nama tinggi negara Republik Indonesia.
"BUMN tidak berikan sponsor apapun, PLN untuk kelistrikan juga kami bayar full. Maaf nih BUMN itu kan bagian dari Republik Indonesia kan ya?" tulis akun tersebut, Kamis (2/6/2022).
"Kami bukan ngotot minta, tapi ngotot untuk jadi bagian Indonesia," sambungnya.
Sponsor yang terdaftar
Sementara 31 sponsor yang terdaftar cukup bervariatif, mulai dari bank, perusahaan kecantikan hingga perhotelan. Kontribusi dari sponsor tersebut dinilai sangat membantu dalam berlangsungnya FIA Formula E di Jakarta.
"Adapun para sponsor kami terdiri dari berbagai industri, seperti bank, kecantikan, perusahaan teknologi, hingga perhotelan," papar Gunung Kartiko, Vice Managing Director Jakarta E-Prix, Rabu (1/6/2022).
Ke-31 sponsor yang berkontribusi di FIA Formula E Jakarta mencakup Indosat Ooredoo Hutchison Powered By Ericsson, Ms Glow For Men, Bank Artha Graha International, Pertamina Renewable Diesel, Erafone, Electronic City, Bank DKI, Discovery Hotel, J Water, Paprika, Grab, Realme, PT Anugerah Utama Multifinance, dan Teh Botol Sosro.
Lalu ada PT Central Omega Resource TBK, Walking Drum, Coca Cola, Gulavit, Medika Plaza, Enesis, Nescafe, Krisbow, PT Proline Finance Indonesia, Waste For Changes, PT Bank China Construction Bank TBK, Hyundai, Sony, Samsung, Sharp, LG dan terakhir adalah PT BMW Indonesia.
Minuman keras
Selain masalah kontribusi dalam negeri, sponsor utama dari Formula E juga menuai penolakan.
Produsen bir Heineken, sebagai sponsor utama Formula E, tetap berjualan selama acara tersebut berlangsung. Padahal Indonesia cukup ketat soal regulasi minuman keras, termasuk metode pemasarannya.
Terkait pemasalahan penjualan bir di area publik di Indonesia, Heineken memilih untuk lebih bertanggung jawab pada saat memasarkan produknya.
Next
Ada beberapa upaya yang dilakukan Heineken. Pertama adalah untuk menjual produknya ke konsumen berumur 21 tahun atau lebih. Kemudian Greener Bar Heineken dipindahkan ke Mall Ashta, Jakarta.
"Kami hanya (mempromosikan) kepada orang berumur 21 lebih dan juga dilihat konteks lokal sendiri. Itu sebabnya Greener Bar tidak akan ada di sirkuit, tapi akan ada di Mall Ashta di mana tempat itu merupakan tempat konsumen kita," beber Jessica Setiawan, Marketing Director dari Multi Bintang Indonesia, dalam konfrensi pers virtual Heineken Formula E, Selasa (31/5/2022).
Selain itu logo Heineken tidak akan ditampilkan secara langsung di sirkuit Jakarta International ePrix. Hanya slogan komitmen utamanya, yakni "When you drive never drink" atau "Saat kamu menyetir, jangan minum minuman keras" jika diterjemahkan ke Bahasa Indonesia.
"Setelah hasil diskusi, tidak akan ada product Heineken di situ. Hanya tulisan when you drive never drink di sirkuit," tutup Jessica.