Otosia.com Sebuah pertanyaan diajukan oleh pemilik akun Facebook @Zico melalui rubrik #TanyaOTOSIA. Pertanyaan tersebut menyoal roller pada motor.
Apa sih fungsi roller yang ada pada motor? lalu mana yang lebih baik, roller berat atau ringan, dan apa saja kekurangan maupun kelebihannya?
Video Terpopuler yang Wajib Kamu Tonton
powered by
Next
Jawaban:
Motor matic atau skutik menggunakan sistem Continuously Variable Transmission (CVT). Sistem inilah yang membuat perpindahan gigi terjadi secara otomatis. Di dalam komponen CVT ini terdapat roller yang memiliki peran penting.
Kelebihan dari motor matic adalah sistem otomatis, sehingga pengendara hanya perlu mengendalikan gas dan rem. Komponen CVT menjadi sistem vital dalam menciptakan perpindahan gigi otomatis.
Next
Perpindahan roda gigi ini terjadi dengan mendeteksi perubahan RPM mesin. Setiap CVT memiliki tiga bagian yaitu drive belt, pulley primer, pulley sekunder. Komponen pulley primer terhubung dengan mesin.
Sedangkan pulley sekunder berhubungan dengan roda belakang. Keduanya bisa memiliki diameter yang berubah-ubah. Perubahan pulley ini dapat terjadi berkat roller yang bekerja. Jadi peran roller pada sistem CVT sangat besar.
Next
Fungsi Roller
Mengutip situs suzuki.co.id, setidaknya ada tiga macam fungsi roller, yakni pergerakan variator jadi semakin mudah, menentukan besar kecilnya diameter pulley, dan menentukan besar kecilnya diameter pulley, serta mengatur akselerasi motor.
Variator adalah komponen yang bekerja dalam proses pergerakan sepeda motor. Supaya variator dapat bergerak dengan baik maka kondisi roller juga harus bulat.
Sesuai dengan cara kerjanya, fungsi yang kedua dari roller adalah menentukan diameter pulley. Perubahan diameter pulley ini nantinya akan mendukung gerak V belt di motor matic. Pada saat diameter roller ini berubah lebih besar atau kecil sesuai dengan tarikan gas maka motor akan bergerak.
Next
Fungsi terakhir adalah mengatur akselerasi motor agar tetap seimbang. Bisa saja emilik motor melakukan modifikasi pada roller agar mendapatkan top speed maksimal. Tapi efeknya, akselerasi ikut berpengaruh.
Jika ingin memodifikasi maka perlu mengubah roller standar menjadi lebih berat. Sebaliknya kalau ingin mengejar akselerasi, maka penggantian roller adalah dengan yang lebih ringan. Efeknya tentu saja ada pada top speed yang rendah.
"Kalau ditanya mana yang lebih baik, yang berat atau ringan? Ini tergantung kondisi jalanan si pengendara. Kalau pakai roller ringan enak buat tarikan bawah atau tanjakan, tapi ruginya tarikan atasnya kurang,” terang Dadan Danil, Asst. Trainer 2W PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) kepada otosia.com, Rabu (8/6/2022).
Next
Dadan menyarankan agar awet sebagiknya mengecek CVT setiap 10.000 km. Selain itu bersihkan CVT setiap 2.000 – 2.500 km.
Sementara itu, Galuh Afriyanto, Service Area Control Yamaha Sumber Baru Rejeki Tegal, juga menjelaskan kurang lebih sama. Menurut dia. Kelebihan roller ringan berimbas pada pergerakan yang lebih cepat atau responsif untuk akselerasi. Hanya saja top speed menjadi dikorbankan.
"Kalau pakai roller berat akselerasi berkurang, tapi dapat top speednya," jelas Galuh.
Next
Perawatan
Untuk perawatan, galuh menyarankan pengecekan setiap 8.000 - 10.000 km. "Kalau keawetan, tergantung habbit dan kondisi medan jalan yang dilewati sehari-hari,"jelasnya.
Selain itu untuk menjaga roller bisa bertahan lebih lama, salah satunya adalah tidak memutar grip gas secara mendadak atau menyentak gas. Selain konsumsi BBM makin boros juga membuat roller cepat aus.
Senada dengan Galuh. Dadan menyarankan supaya roller awet maka sebaiknya mengecek CVT setiap 10.000 km. Selain itu bersihkan CVT setiap 2.000 – 2.500 km.