Otosia.com Korps Lalu Lintas Kepolisian Republik Indonesia (Korlantas Polri) telah menggelar Operasi Patuh Jaya mulai tanggal 13-26 Juni 2022. Operasi Patuh Jaya 2022 melibatkan sebanyak 3.070 personel kepolisian guna melancarkan operasi kali ini.
Operasi Patuh Jaya 2022 ini diharapkan dapat memberi kesadaran kepada masyarakat dalam berlalu lintas, khususnya untuk mengurangi tingkat fatalitas kecelakaan.
Baca Juga
- 2 Truk Damkar Tabrakan Beruntun Gara-gara Honda Brio Mengadang Jalan, Pahami Aturan Kendaraan Prioritas Biar Tak Sembrono
- Emak-emak Berhenti di Jalur Berlawanan saat Lampu Merah, Aksi Seperti Ini Bisa Didenda Rp500 Ribu
- 6 Jenis Rambu Lalu Lintas Jalan yang Wajib Diketahui Agar Berkendara Aman dan Nyaman
Namun operasi kali ini tidak difokuskan dalam tindak penilangan. Anggota kepolisian di lapangan lebih mengutamakan tindakan preventif dengan memberi edukasi.
Video Terpopuler dan Paling Dicari saat Ini
powered by
Next
Saat Operasi Patuh Jaya mulai digelar, Kakorlantas Polri Irjen Firman Shantyabudi meminta masyarakat untuk tidak memakai sandal jepit saat mengendarai motor. Para pemotor dihimbau untuk mengenakan sepatu guna mengurangi tingkat fatalitas akibat kecelakaan.
"Mohon maaf saya bukan me-stressing pakai sandal jepitnya, tidak ada perlindungan pakai sandal jepit itu. Karena kalau sudah pakai motor, kulit itu bersentuhan langsung dengan aspal, ada api, ada bensin, ada kecepatan. Makin cepat makin tidak terlindungi kita, itulah fatalitas," ujar Firman Shantyabudi di Polda Metro Jaya, Jakarta seperti dikutip dari ntmcpolri.info, Senin (13/6/2022).
Next
Firman menyatakan masyarakat tidak perlu mengeluh soal biaya yang harus digunakan untuk membeli sepatu. Sebab, hal itu tidak sebanding dengan perlindungan yang didapatkan.
"Kalau dibilang sepatu mahal, baju pelindung mahal, ya lebih mahal mana dengan nyawa kita. Tolong itu dijadikan pertimbangan sehingga untuk keluar sudah siap dengan perlengkapan yang ada. Ini gunanya helm standar, pakai sepatu," tukasnya.
Next
Peran orang tua
Firman mengimbau agar para orang tua memberikan pemahaman tentang hal-hal baik saat berkendara kepada anak-anaknya, terutama menyangkut keamanan dan keselamatan saat di jalan.
"Jadi jangan kasih contoh dikira anaknya nggak ngerti bapaknya bilang "Deket aja Pak di situ, biar nggak pakai helm", naik motor pakai sandal jepit," kata Firman.
Next
Pihaknya berharap kesadaran masyarakat dalam berkendara secara aman bisa terbangun, sehingga hal tersebut telah menjadi kebiasaan pengendara di Indonesia, bukan karena diawasi petugas.
"Itu bentuk perlindungan kita kepada masyarakat yang ingin kita bangun sehingga patuh menjadi bagian, bukan lagi karena ada petugas," pungkasnya.