Kendaraan Mewah Dilarang Beli Pertalite, tapi Harga Mobilnya Saja Sampai Miliaran Rupiah

Kukuh Kumara, Sekretaris Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), menjelaskan bahwa idealnya mobil mewah adalah sports car dengan mesin berkapasitas besar yang dilarang.

"Menurut PP Nomor 73/2019, pengenaan PPnBM sport car dan mobil yang berkapasitas 3.000-4.000 cc sebesar 40 persen hingga 70 persen. Bila mengacu aturan itu, mungkin golongan ini yang dimaksud," papar Kukuh.

Bisa diperluas

Berdasarkan penjelasan Kukuh Kumara, mobil sports dengan mesin berkapasitas 3.000cc-4.000cc menjadi sasaran utama. Namun pada nyatanya, populasi mobil tersebut terbatas di Indonesia.

Mayoritas merek Jepang dan Tiongkok jarang menawarkan mobil dengan mesin di atas 3.000cc. Bahkan tercatat hanya Toyota yang berani berjualan, melalui Toyota Supra dengan mesin 3.000cc dan Toyota Land Cruiser yang dibenamkan mesin 3.300cc diesel.

Selebihnya mencakup mobil-mobil buatan Eropa yang dirancang dari awal sebagai premium model, di antaranya Porsche, Ferrari, Lamborghini, serta berbagai model-model termahal dari Mercedes-Benz, BMW dan Audi.

Di sisi lain ada banyak mobil yang bisa dikategorikan sebagai mobil mewah, namun mempunyai kapasitas mesin di bawah 3.000cc.

Sebagai contoh adalah Honda Civic Type R dan Toyota GT 86 yang dijual sebagai mobil sports dengan mesin 2.000cc. Ada pun hatchback premium seperti Mini Cooper dan BMW M135i xDrive yang ditawarkan dengan mesin 2.000cc atau kurang.

Bahkan beberapa sedan premium seperti BMW 520i dan Mercedes-Benz E-Class dengan banderolan di atas Rp 1 Miliar, masih mengusung mesin di bawah 3.000cc.

Lantaran aturan tersebut masih abu-abu, pembatasan berdasarkan kapasitas 3.000cc hingga 4.000cc belum mencakup banyak mobil yang bisa dikategorikan sebagai "mobil mewah".