Otosia.com Baru-baru ini pemerintah menerapkan peraturan baru terkait pembelian bahan bakar bersubsidi. Sejak 1 Juli 2022 kemarin, pembelian Pertalite dan Solar harus menggunakan aplikasi MyPertamina.
Peraturan ini untuk sementara diberlakukan untuk kendaraan roda 4. Ketentuan yang diterapkan mencakup larangan terhadap mobil mewah dengan mesin berkapasitas di atas 2.000cc untuk membeli BBM Ron 90.
"Yang sudah dikaji, yang tidak boleh adalah kategori mobil mewah yaitu 2.000 cc ke atas," ujar Saleh Abdurrahman, Anggota Komite BPH Migasdisitat seperti dikutip Merdeka.com, Kamis (30/6/2022).
Video Terpopuler saat Ini
powered by
Next
LCGC
Berdasarkan peraturan yang diajukan tersebut, segmen Low Cost Green Car (LCGC) menjadi sasaran utama dari pembagian bahan bakar Pertalite. Namun, meski dikategorikan sebagai mobil murah, Daihatsu menganjurkan menggunakan bahan bakar yang berbeda.
Bambang Supriyadi, Executive Coordinator Technical Service Division PT Astra Daihatsu Motor (ADM), menjelaskan bahwa mobil LCGC sekalipun direkomendasikan untuk menggunakan bahan bakar berstandar RON 92 atau Pertamax.
"LCGC disarankan memakai bensin dengan RON 92," ujar Bambang ke Otosia.com, Senin (4/7/2022).
Next
Kendati demikian, bagi yang hendak menghemat uang dengan membeli Pertalite tidak perlu khawatir. Mobil LCGC tetap bisa diisi dengan bahan bakar berstandar RON 90, namun dengan konsekuensi performa mobil menjadi kurang optimal.
"Bisa, namun performa mesinnya turun," tutup Bambang.
Rekomendasi penggunaan bahan bakar dengan standar RON tertentu berkaitan dengan kompresi mesin.
Next
Melansir situs resmi suzuki.co.id, Senin (4/7/2022), Pertalite cocok digunakan untuk mesin dengan kompresi 9:1 hingga 10:1. Lalu bahan bakar Pertamax dianjurkan untuk rasio kompresi 10:1 sampai 11:1.
Sementara kompresi mesin Daihatsu Sigra sendiri tercatat pada angka 11.5:1, sesuai dengan dengan standar bahan bakar RON 92. Dengan demikian jenis bahan bakar yang cocok untuk LCGC mencakup Pertamina Pertamax, Shell Super, serta BP 92.