Otosia.com, Jakarta Ferrari 296 GTB resmi diluncurkan di Indonesia. Peluncurannya sendiri pun berbarengan dengan peresmian diler terbaru Ferrari Eurokars di Jakarta Pusat.
Ferrari 296 GTB merupakan model bermesin V6 pertama yang pabrikan Italia ini produksi, sejak Dino 246 yang terakhir diproduksi tahun 1974. Tren downsizing dan hibridisasi ikut disambut oleh Ferrari lewat model ini. Namun meski mengecil kapasitasnya, mesin dan powertrain 296 GTB menawarkan performa yang ganas selayaknya sebuah Ferrari.
Mesin V6 yang diusungnya punya kapasitas 2.9 liter turbo, dipadukan oleh sistem hybrid yang terdiri dari baterai lithium-ion 7,45 kWh dan motor listrik di poros roda belakangnya. Tidak seperti SF90 Stradale, mobil ini hanya menggerakkan roda belakangnya. Total output yang bisa dimuntahkan dari powertrain hybrid ini adalah 819 hp (830 ps) dan 740 Nm. Akselerasi 0-100 km/jam bisa dicapai dalam 2,9 detik.
Roda belakang mendapatkan saluran output dari mesin melalui transmisi otomatis 8-speed yang dioperasikan via paddle-shifter. Sementara teknologi hybrid yang berformat plug-in (PHEV) ini bisa dimanfaatkan untuk berkendara hanya menggunakan tenaga listrik sampai sejauh 25 kilometer. Kecepatan yang bisa dicapai dengan motor listriknya saja bahkan bisa tembus 120 km/jam. Regenerasi energi dari mobil ini menggunakan MGU-K (motor generator unit – kinetic) yang diadopsi dari Formula 1.
Video Populer yang Kamu Cari
powered by
Penuh dengan Serat Karbon
Seluruh body luar 296 GTB terbuat dari material serat karbon. Desain Garapan Flavio Manzoni ini membuat aliran aerodinamikanya seefisien mungkin untuk hasilkan downforce saat dipacu. Salah satu revolusi desainnya adalah “tea tray” atau spoiler di bagian bawah moncongnya untuk mengalirkan angin dan hasilkan downforce di bagian depan.
Visual dari desain eksteriornya terinspirasi dari beberapa model klasik dan bersejarah Ferrari di masa lalu. Mayoritas siluetnya diklaim mengikuti gaya desain Ferrari 250 LM. Namun ada salah satu bagian yang justru mirip dengan Ferrari Enzo, yaitu pada garis jendela sampingnya. Sementara interiornya sudah dipenuhi oleh digitalisasi dan haptic touch, seperti dipelopori SF90 dan Roma.
Ferrari sendiri telah membuka pemesanan dan penjualan untuk 296 GTB di pasar Indonesia. Sementara itu, diketahui juga bahwa supercar ini memakai mesin lebih kecil dan sistem hybrid. Meski begitu Ferrari tetap menjanjikan performa dengan karakter khas Kuda Jingkrak.
Sayangnya Ferrari masih belum mengungkap harga supercar ini di pasar Indonesia.
Sumber: Oto.com