Otosia.com, Jakarta PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) telah menampilkan wujud Hyundai Stargazer secara menyeluruh. LMPV terbaru itu mengusung tampilan serba modern dan futuristis, berbeda dengan mayoritas rival di segmennya.
Hyundai Stargazer merupakan mobil keempat yang diproduksi secara lokal di Indonesia setelah Creta, Ioniq 5 dan Santa Fe. Mobil keluarga ini dirancang khusus untuk menjawab berbagai kebutuhan masyarakat Indonesia yang tergologn dinamis.
Baca Juga
"Setelah Creta, Ioniq 5, dan Santa Fe yang resmi diproduksi di pabrik Hyundai Motor, kami akan melanjutkan komitmen Hyundai sebagai customer-centric brand melalui Hyundai Staragazer. Produk terbaru ini menjadi jawaban dari gaya hidup masyarakat yang aktif dan dinamis serta telah didesain untuk menyesuaikan karakteristik serta kebutuhan masyarakat Indonesia," Woojune Cha, President Director PT Hyundai Motors Indonesia.
Media first drive
Selang beberapa waktu kemudian, Hyundai mengajak para awak media untuk menjajal langsung Hyundai Stargazer untuk pertama kalinya, Kamis (21/7/2022). Tempat pengetesan berada di pabrik PT Hyundai Motors Manufacturing Indonesia (HMMI) di Cikarang, Jawa Barat.
Hyundai menyediakan dua tempat pengetesan. Pertama adalah lintasan tertutup khusus di area pabrik. Tempat itu mencakup sepasang jalan lurus panjang dengan belokan putar balik di ujungnya. Sebagai pelengkap, ada satu tanjakan di bagian akhir lintasan.
Lokasi berikutnya berada di jalanan umum sekitar pabrikan. Mayoritas jalan dilapisi beton, cocok untuk mengetes kekedapan mobil. Adapun beberapa jalan yang retak, bisa digunakan sebagai medan pengetesan suspensi.
Setiap media disediakan Hyundai Stargazer tipe termahal Prime. Artinya setiap mobil dibekali mesin 1.500cc naturally aspirated dengan semburan tenaga 115 PS dan torsi puncak 143.8 Nm.
Seluruh tenaga mobil disalurken ke roda depan (FWD) melalui transmsisi IVT yang bisa mensimulasikan perpindahan gigi.
Akselerasi mumpuni
Pengetesan pertama berlangsung pada sirkuit tertutup Hyundai. Pada sesi ini pengetesan lebih berfokus kepada akselerasi dan kapabilitas mesin.
Lantaran mempunyai mesin yang sama dengan Hyundai Creta, tidak ada perbedaan signifikan dari segi penyaluran tenaganya. Akselerasi cenderung halus, transmisi termasuk responsif, namun susah berakselarasi di atas 100 km/jam.
Meski terbilang 'ngos-ngosan' di kecepatan tinggi, kami rasa mesin ini lebih dari cukup untuk penggunaan sehari-hari di Indonesia. Getaran mesin minim terasa dan suara yang dihasilkan masih tergolong dalam batas wajar.
Bahkan mesin mobil ini lebih dari mampu saat digunakan menanjak di kecepatan rendah.
Rasa berkendara premium
Pengetesan berikutnya melewati jalanan publik yang sudah diarahkan oleh Hyundai. Jalanan beton cocok untuk mengetes road noise dan vibration dalam kabin dan beberapa retak di jalan bisa digunakan untuk menjajal karakteristik suspensi Stargazer.
Setelah dua kali berputar di lintasan yang sama, dapat kami simpulkan bahwa Hyundai Stargazer lebih mengedepankan kenyamanan dan rasa berkendara yang mewah. Road attitude dari mobil ini bisa dibilang cocok untuk jalanan Indonesia.
Stargazer masih terasa nyaman pada saat melintasi jalanan bergelombang dan karakteristik suspensi yang lembut memberikan kesan premium, lantaran mobil tidak terombang-ambing setelah melewati jalanan berlubang.
Kendati demikian, suspensi serba nyaman ini memberikan konsekuensi ringan. Pada saat berbelok, mobil cenderung terasa limbung. Bukan berarti mobil terasa akan terbalik, namun perkara tersebut bisa dibilang noticeable.
Kabin Mewah
Kami juga sempat merasakan duduk di kursi kedua pada saat pengetesan, lantaran Hyundai menyematkan mobil yang kami uji dengan captain seat. Kursi tersebut memberikan pengalaman berkendara yang mewah, lantaran setiap penumpang mempunyai tempat duduk terpisah.
Lebih dari itu kursi baris kedua yang bisa dimaju-mundurkan memberikan ruang melimpah bagi penumpang di baris ketiga. Akses ke belakang juga dipermudah dengan adanya fitur one touch tumble.
Sementara kesunyian kabin mobil ini terbilang baik. Suara dari ban minim masuk ke dalam kabin, cocok untuk perjalanan jarak jauh.
Kualitas bahan
Masih di dalam interior Stargazer, kami juga tidak melewatkan merasakan buld quality dari Hyundai Stargazer. Kabar baiknya, kualitas bangun mobil ini terbilang baik untuk segmennya.
Setiap bagian yang disentuh oleh tangan atau lengan, di antaranya senderan pintu, armrest depan dan belakang, seluruhnya sudah dilapisi bahan kulit empuk yang nyaman, sama seperti Hyundai Creta.
Tentunya Stargazer tidak lepas dari bahan plastik mayoritas panel di pintu maupun dasbor tetap berbahan plastik. Namun demikian hal ini bukanlah masalah besar, lantaraan mayoritas rival mobil ini juga mengusung konsep yang sama dan bisa mempunyai kualitas lebih rendah.
Sentuhan manis pada mobil ini adalah adanya ambient lighting. Selain mempercantik interior, adanya pencahayaan di sela-sela kabin memberikan kesan mewah.
Sebaliknya pilihan Hyundai untuk mempertahankan rem tangan manual di mobil ini bisa menimbulkan perdebatan, mengingat Hyundai memasarkan Stargazer sebagai mobil keluarga modern dan futuristis.
Kesimpulan
Setelah mengetes singkat di lintasan tertutup dan jalanan umum, kami menilai Hyundai patut diacungi jempol. Rasa berkendara dari Stargazer dengan mudah bersaing di segmen LMPV.
Kombinasi antara interior serba modern dan rasa berkendara yang nyaman terbilang sebagai paket idaman. Tidak hanya itu, Stargazer bisa dipinang dengan harga kompetitif dan kumpulan fitur canggih di kelasnya.
Yang pasti pengetesan saat ini belum mengupas-tuntas seluruh performa dan kapabilitas dari Stargazer. Namun LMPV itu sudah menuai banyak torehan positif, mulai dari bantingan suspensi hingga kualitas bangun.