Sukses

Jangan Kaget, Akan Ada Ban yang Dapat "Berbicara" dengan Pengemudi

Otosia.com Tidak sekadar karet pembungkus pelek, ban memiliki beragam kegunaan. Jika dulu berfungsi sebagai penopang beban, menyerap guncangan, mempertahankan serta mengubah arah kendaraan sesuai kemudi, dan sebagainya, kedepannya ban akan makin canggih..

Siapa sangka bahwa fungsi ban mobil sebenarnya memiliki segudang potensi untuk dikembangkan. Sejalan dengan perkembangan teknologi, fungsi ban makin meluas. Ban mobil dapat dipasangkan sensor pintar yang dapat "berbicara" kepada pengguna.

Salah satunya adalah pengaplikasian Internet of Things (IoT) ke dalam ban mobil yang kini semakin populer. Dengan menggunakan sensor pintar, ban mobil semakin terkoneksi dengan internet, menciptakan integrasi sistem ban pintar dengan beragam perangkat digital.

 

Video Populer yang Kamu Cari
 (kpl/nzr)

Next

Manfaat pemasangan sensor ke dalam ban mobil sendiri sangat beragam, mencakup pengumpulan informasi penting seperti suhu jalan, traksi, juga akselerasi kendaraan dan tekanan ban.

Sensor pintar dalam ban bekerja secara terus-menerus mengumpulkan data-data yang sulit dikumpulkan oleh pengemudi secara manual.

Dari perspektif fleet management atau manajemen armada, data-data tersebut menjadi penting agar ban dapat menginformasikan sesuatu, memperingatkan pengemudi tentang masalah ban yang muncul, sehingga pengemudi dapat melakukan antisipasi.

Next

Sensor akan mengirimkan peringatan melalui indikator tertentu (biasanya kedipan lampu) dan mengirimkan umpan balik kepada sistem pemeliharaan armada melalui telematika. Informasi tersebut kemudian menjadi acuan bagi teknisi untuk melakukan perbaikan maupun penggantian berkala terhadap ban mobil.

Tire Pressure Management System (Goodyear Indonesia)

 

Ban pintar Goodyear

Goodyear saat ini telah mengembangkan sensor pintar dalam ban mobil. Dalam penyematan sistem manajemen tekanan ban yang dipasang secara internal atau TPMS (Tire Pressure Management System) misalnya, sensor elektronik dirancang untuk dapat bertahan di dalam ban truk yang bergulir, dengan terus-menerus mengirimkan data tentang faktor operasional penting seperti suhu, tekanan udara, dan getaran.

Penyematan TPMS menjadi lebih menantang dibandingkan sensor di luar ban dikarenakan lingkungan ekstrim dalam ban.

Goodyear masih terus menguji beberapa ban purwarupa yang bisa terhubung secara ekstensif dengan berbagai perangkat dari pihak yang terkait. Penggunaan sensor mulai masuk pada beberapa konsep produk yang telah dikembangkan oleh Goodyear.

Next

Misalnya Eagle 360 Urban, telah menerapkan pendekatan yang sama dengan ban bundar (spherical) yang dicetak 3D dengan polimer super-elastis dan disematkan dengan sensor yang mengirim data jalan dan ban kembali ke panel control. Data tersebut kemudian diubah menjadi desain tapak yang akan merespons kondisi jalan terkini dengan cepat dan berbagi info kondisi dalam jaringan lebih luas.

Sementara itu dalam ban konsep 3D Oxygene, lumut hidup dan fotosintesis digunakan untuk memberi daya pada elektroniknya. Listrik yang dihasilkan sendiri ini akan menggerakkan sensor yang terpasang, unit pemrosesan kecerdasan buatan, serta strip lampu yang menyala saat pengemudi mengerem atau mengubah jalur.

Sayangnya ban pintar bersensor oleh Goodyear ini belum tersedia untuk konsumen. Tim Goodyear mesih mengembangkan hal menarik melalui prototipe dan konsep produk baru yang akan mengubah peta industri ban menjadi lebih kompetitif di masa depan.

Next

Loading