Otosia.com Youtuber sekaligus influencer Atta Halilintar didaulat menjadi Presiden Komunitas Motor Listrik Indonesia (KMLI). Predikat ini diberikan oleh Ketua MPR RI sekaligus Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) Bambang Soesatyo usai menghibahkan motor listrik Bike Smart Elektrik (BS Elektrik) sebagai kendaraan operasional Atta Halilintar, akhir pekan kemarin.
Pengukuhan Atta Halilintas sebagai Presiden KMLI turut dihadiri Bendahara Umum IMI Effendy Gunawan, Wakil Ketua Kegiatan Internasional Judiarto, Wakil Bendahara Umum Rudy Salim, Ketua Bidang Komunikasi dan Media Sosial Raffi Ahmad, Pengurus Bidang Olah Balap Mobil atau Roda Empat Sean Gelael, Ketua Badan Pengawas Jeffry JP, Badan Pengawas Kombes Syamsul Bahri, Badan Penasehat Robert J Kardinal, Putri Indonesia Jolene Marie, dan Ricardo Gelael.
Baca Juga
"Melalui Atta Halilintar, kita berharap generasi muda bisa cepat melakukan migrasi kendaraan konvensional berbahan bakar minyak ke kendaraan bermotor listrik," kata Bamsoet.
Video Populer yang Kamu Cari
powered by
Next
Menurut Bamsoet, Atta Halilintar dipilih lantaran sosoknya dinilai sebagai tokoh muda yang inspiratif. Atta Halilintar juga diketahui menyandang jabatan sebagai Wakil Ketua Komunikasi dan Media Sosial IMI Pusat.
Dijelaskannya, berdasarkan hasil Sensus Penduduk (SP) yang dikeluarkan Badan Pusat Statistik (BPS), mencatat jumlah penduduk Indonesia hingga September 2020 mencapai 270,2 juta jiwa. Jumlah kaum muda berusia maksimal 39 tahun sudah mencapai 53,81 persen dari total penduduk Indonesia, atau sekitar 145,4 juta jiwa.
"Para pemuda bisa cepat bermigrasi ke kendaraan listrik, efeknya akan dahsyat bagi penurunan polusi hingga pengurangan subsidi BBM," tukas Bamsoet.
Next
Ketua DPR RI ke-20 ini memaparkan, menurut data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), pada tahun 2019 lalu sebanyak 6,05 juta unit motor berbahan bakar minyak terjual ke masyarakat. Secara keseluruhan, diperkirakan ada 143,75 juta motor berbahan bakar minyak yang berada di berbagai wilayah Indonesia.
"Tak heran jika selama ini subsidi BBM terus meningkat, seiring dengan peningkatan pencemaran udara akibat polusi emisi kendaraan. Dalam rentang waktu 2014-2019 saja, jumlah subsidi BBM mencapai Rp 700 triliun. Di APBN 2021, subsidi untuk BBM jenis tertentu mencapai Rp 16,6 triliun,"tutup Bamsoet.