Sukses

Asal Muasal Daihatsu Gran Max, Pernah Disebut Tuyul hingga Kembaran Berlogo Wuling

Otosia.com Masyarakat Indonesia tentu tak asing mendengar nama Gran Max. Mobil buatan PT Astra Daihatsu Motor (ADM) hingga saat ini banyak dipakai masyarakat Indonesia untuk mendukung mobilitas, terutama dalam hal niaga.

Perjalanan ini pastinya tidak dapat berlangsung tanpa pengalaman ADM dalam segmen mobil niaga. Jika melacak masa lalu Gran Max di Indonesia, nenek moyangnya berawal dari Hijet generasi keempat pada tahun 1971.

Model ini sering disebut sebagai Hijet Tuyul karena bentuk dan ukuran mukannya yang kecil. Berkode S38/S40, ADM menjual varian ini di tahun 1973 secara Completely Built Up (CBU) dengan mesin ZM dua silinder 356cc 2 tak.

Nama Hijet terus dibawa oleh Daihatsu hingga generasi ke tujuh dimana di Indonesia lebih dikenal sebagai Daihatsu Zebra pada tahun 1986. Versi ini berkode S88/S89 dengan mesin HC-C 1.300cc 4 silinder. Dengan membawa identitas yang sama, Astrea (karoseri resmi Daihatsu) membuat varian minibus maupun pickup.

 

 

Video Terpopuler yang Kamu Cari
 (kpl/dit)

Next

Di tahun 1995, Zebra diperbarui dengan generasi keduanya S90/S91 bernama Espass. Dengan desain yang mencolok, Espass mempunyai bentuk aerodinamis dibanding model sebelumnya karena bagian depan yang sudah tidak mengotak. 

ADM menaikkan jantung pacu Zebra dengan mesin baru HD 1.600cc sedangkan mesin 1.300cc sebelumnya masih tersedia. Menariknya, Zebra Espass ini juga diproduksi di luar Indonesia, seperti pada Malaysia di bawah Perodua.

Di China, Espass punya kembaran yang memiliki logo Wuling dengan nama LZW6370A. Menurut Carnewschina, produksinya di bawah payung Liuzhou Wuling.

Next

Disuntik matinya Espass pada tahun 2006 melahirkan Gran Max di tahun 2007. Berbasis pada van Daihatsu Hijet kei-car, Gran Max dijadikan lebih besar dan lebar supaya dapat menyaingi Suzuki Carry yang pada zamannya sangat mendominasi segmen mobil niaga.

Kini berbekal mesin modern, Gran Max mempunyai dua opsi mesin yaitu K3-DE 1.300cc dan 3SZ-VE dengan teknologi VVT-i. Keduanya merupakan mesin yang dipakai oleh Xenia, Avanza, Rush dan Terios.

Hingga saat ini Gran Max tetap di produksi oleh ADM, walau minimnya perubahan yang dilakukan Daihatsu sepanjang masa hidupnya.

Next

Lalu bagaimana dengan nasib Hijet? Daihatsu pernah mengenalkannya kembali dengan bentuk pickup kecil nernama Hi-Max.

Dengan mesin sama seperti Ayla, 998cc 1KR-DE, mobil ini hanya berumur tiga tahun di Tanah Air dan disuntik mati pada bulan November 2019. Hal ini disebabkan oleh rendahnya penjualan Hi-Max di Indonesia yang hanya menyentuh total 1.731 unit.

Loading