Otosia.com Viral Mitsubishi Xpander yang butuh usaha ketika menanjak di Sitinjau Lauik, Sumatera Barat, membuka sejumlah pelajaran penting mengenai ruas yang terkenal ekstrem tersebut.
Pereli Indonesia kelas dunia, Rifat Sungkar, bahkan memberikan penilaian awal betapa mengerikannya tanjakan tersebut.
Baca Juga
"Saya pernah ke tanjakan itu. Saya rasa saya enggak bisa nanjak dengan angle yang salah. Problemnya adalah banyak orang ingin mobil bisa menanjak dengan segala kondisi," ujarnya dalam acara webinar yang diinisiasi PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI), Kamis (9/9/2021).
(kpl/nzr)Next
Pembesut Xpander reli AP4 menjelaskan pentingnya sudut saat membelok di ruas jalan semembahayakan itu.
"Yang perlu dipahami adalah adanya sudut normal yang bisa dilalui mobil. Mobil tidak dilengkapi dengan LSD akan mengalami kesulitan. Di semua video itu, mobil yang bisa menanjak ambil sudut yang luar," kata dia.
Next
Sementara, sudut yang dalam, tekannya, hanya bisa dilakukan oleh mobil penggerak empat roda.
Selain soal keputusan mengambil sudut luar di jalanan semacam itu, Rifat juga memberikan tips.
"Seseorang yang di belakang kemudi punya inisiatif untuk memperhatikan keselamatan. Untuk mendapatkan angle yang menarik, angle suspensi harus mendapatkan sudut yang terbaik," kata dia.
Next
Kebetulan, ujar Rifat, dalam video itu yang terangkat di bagian depan karena pengemudi berhenti dan mau jalan.
"Kalau setirnya lurus, saya yakin itu akan jalan. Ini ketidaktahuan pengemudi mengambil sudut di jalan tersebut. Sebisa mungkin saat ada di tanjakan curam kita ambil angle yang ambil rendah sudutnya," pesannya.
Next
Harapannya, kita bisa melihat peluang jika ada perbedaan tinggi. Selalu ambil sudut yang paling luar, bukan yang paling dalam. Semua mobil, kata dia, punya keterbatasan.
"Buat saya tikungan Sitinjau Lauik sangat berbahaya, jadi favorit dan challenge, yang bisa lewati punya jam terbang tinggi," ujarnya.