Sukses

Petugas Dishub Bela Anak DPRD Wajo yang Aniaya Juru Parkir Langsung Kena Sanksi Berat

Otosia.com, Jakarta Baru-baru ini anak anggota DPRD Wajo bernama Aan Saputra Wijaya bertindak arogan ke juru parkir (jukir), Suwardi. Menariknya lagi seorang petugas Dinas Perhubungan Wajo, Muh Yusuf malah membela Aan Saputra Wijaya. Atas hal itu kini dia mendapatkan sanksi pembebastugasan.

Kepala Dishub Wajo, Andi Hasanuddin mengatakan telah mengeluarkan surat teguran I terhadap Muh Yusuf pascavideo viral pemukulan seorang jukir di depan Toko Mr DIY di Jalan Andi Paggaru, Teddaopu, Kecamatan Tempe, Senin (30/1). Hasanuddin mengaku ada empat poin dalam surat teguran terhadap Muh Yusuf.

"Kami berikan sanksi dengan membebastugaskan dia untuk sementara pada semua kegiatan di lapangan terkait dengan pengaturan, pengamanan dan pengawasan lalu lintas," ujarnya kepada wartawan, Rabu (1/2).

Video Terpopuler yang Kamu Cari

Dibebastugaskan

Selain membebastugaskan Yusuf dari tugas, kata Hasanuddin, pihaknya juga menarik motor yang merupakan kendaraan dinas. Meski dibebastugaskan bekerja di lapangan, tetapi Yusuf diwajibkan masuk kantor setiap hari.

"Sejak surat teguran diberikan, dia tetap melaksanakan kewajiban sebagai ASN dan masuk kantor setiap hari kerja pada Bidang Perhubungan Darat Dishub Wajo," sebutnya.

Dalam poin keempat, imbuhnya, surat teguran tersebut menjadi dasar penjatuhan sanksi disiplin sebagai ASN jika Yusuf tidak menunjukkan perilaku baik dan tidak mematuhi teguran ini.

Sebelumnya diberitakan, Sebuah video CCTV berdurasi 19 detik di mana seorang laki-laki menendang dan memukul juru parkir bernama Suwardi viral di medsos Diduga pelaku penendang jukir tersebut adalah anak anggota DPRD Wajo bernama Aan Saputra Wijaya.

Polisi Tetap Profesional

Kepala Kepolisian Resor Wajo, Ajun Komisaris Besar Fatur Rochman membenarkan jika video tersebut berada di wilayah hukumnya. Ia menyebut pihak korban penganiayaan pun telah melaporkan kejadian tersebut ke Polres Wajo.

"Iya, sudah ada laporannya. Laporan korban diwakili oleh keluarganya," ujarnya kepada wartawan, Selasa (31/1).

Fatur pun tak membantah sosok laki-laki yang menendang dan memukul jukir tersebut adalah anak anggota DPRD Wajo. Ia menegaskan polisi akan tetap bersikap profesional terkait kasus ini.

"Intinya, kami akan kerja profesional. Kami akan tindaklanjuti laporan korban," tegasnya.

Klarifikasi Pelaku

Sementara Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Wajo, Ajun Komisaris Theodorus Echal menambahkan kejadian dalam video durasi 19 detik terjadi di depan toko Mr DIY di Jalan Andi Paggaru, Kecamatan Tempe, Kabupaten Wajo, Senin (30/1). Ia menyebutkan saat itu, pria yang menendang jukir tersebut sebenarnya sedang menghadiri acara pernikahan seberang jalan Toko Mr DIY.

"Kita masih penyelidikan. Kita akan panggil saksi-saksi dan menunggu hasil visum korban," tuturnya singkat

Sementara, Aan Saputra Wijaya membenarkan jika dalam video yang viral tersebut merupakan dirinya. Melalui video klarifikasinya, dirinya mengakui memukul jukir tersebut.

"Saya mengakui khilaf memukul bapak jukir. Tapi terlepas itu, bagi saya itu sangat di pakasiri' di daerah kami. Saya mohon maaf dan proses (hukum) saya tetap terima," ujarnya dalam video.

Kronologi

Meski mengaku salah telah melakukan pemukulan terhadap jukir, dirinya menyebut video yang beredar tersebut tidak utuh. Ia menjelaskan kronologi saat dirinya hendak menghadiri acara pernikahan yang tempatnya berada di seberang jalan tempat kejadian pemukulan.

"Mungkin sedikit kronologi yang bisa saya sampaikan bahwa video yang beredar di medsos adalah video tidak utuh seutuhnya. Mungkin kronologinya itu saya ingin menghadiri acara pernikahan di seberang toko tersebut," sebutnya.

Pada saat itu, dirinya mencoba parkir di depan Toko Mr DIY. Pada saat itu, dirinya memarkir mobilnya di depan Toko Mr DIY karena melihat sejumlah tamu undangan pernikahan juga parkir di situ.

"Saat itu saya parkir di depan Mr DIY. Nah pada saat saya parkir di depan Mr DIY, pintu kaca mobil saya diketuk oleh jukir pada saat itu, saya mengerti mungkin itu lahan parkir beliau yang saya tempati," sebutnya.

"Setelah itu saya turun mobil untuk bicara. Minta maaf bos, saya minta sedikit untuk parkir, mengingat istri saya sedang hamil dan tidak bisa jalan jauh. Nanti saya kasih biaya parkir," imbuhnya.

Kata Kasar

Sayangnya, pada saat itu Aan mengaku mendapatkan kata kasar dari Jukir. Akibatnya, dirinya dan jukir sempat cekcok.

"Teman-teman Dishub yang ada di situ sempat melerai dan saya masuk ke gedung pernikahan. Setelah itu saya kembali ke mobil dan bapak jukir meneriaki saya dengan kata kasar," sebutnya.

Karena menganggap kata-kata jukir tersebut tidak layak, dirinya pun langsung memukul dan menendang. Tindakannya tersebut, imbuh Aan, karena tidak ingin di Pakasiri (dipermalukan).

"Saya tidak mau di Pakasiri'," tegasnya.

Kemudian ia menjelaskan bahwa mobil yang didorong oleh korban bukanlah miliknya. "Mobil saya bukan yang didorong," pungkasnya.

Penulis: Fikri Faqih

Sumber: Merdeka.com

Loading