Sukses

Cara Baru Produsen Busi NGK Cegah Pemalsuan, Uniknya Sekalian Bisa Datangkan Cuan buat Bengkel

Otosia.com, Jakarta Market busi di Indonesia terbilang sangat luas seiring dengan besarnya jumlah kendaraaan Internal Combustion Engine (ICE). Makanya, secara demand dari konsumen pun jadi ccerug bisnis yang menggiurkan.

Inilah yang kemudian dimanfaatkan para oknum-oknum nakal untuk memalsukan produk busi. NGK misalnya. Kasus pemalsuan varian nikel mereka bahkan pernah sampai dibawa ke ranah hukum akibat kerugian yang cukup besar baik dari sisi produsen, pemasar maupun konsumen.

"(Pemalsuan) untuk sekelas nikel dari tahun 2013 adanya laporan pengaduan yang diusut sampai polisi, dan yang kelas Nissan dari tahun 2016 udah ada, dan yang Honda dari adanya laporan tahun 2019," kata Diko Oktaviano, Technical Support PT NGK Busi Indonesia beberapa waktu lalu.

Kian kemari pihak produsen pun tidak tinggal diam. Sudah banyak alternatif pencegahan, mulai dari launching busi dengan beda kode tapi fungsi serupa, kode yang terpatri pada fisik busi, sampai boks penjualan yang dibikin berkualitas tinggi.

 

Video Terpopuler saat Ini

Indikator Baru

Terbaru, PT NGK Busi Indonesia yang kemarin, Jumat (12/5/2023) mengumumkan perubahan nama grup korporasi dari NGK Spark Plugs Co., LTD menjadi Niterra Co., LTD (PT Niterra Mobility Indonesia), sekalian meluncurkan kemasan baru yang khusus buat pasar Indonesia.

Bentuknya unik. Kali ini bagian dalam bungkusnya punya barcode yang bisa discan memakai aplikasi Bengkel Points; bisa diunduh via Google Playstore atau App Store.

Nah, barcode itu sebenarnya diperuntukkan buat bengkel rekanan Niterra agar bisa mendapatkan poin yang kemudian dikonversikan jadi beragam benefit, contohnya hadiah berupa saldo e-Money atau yang termahal handphone Samsung seharga Rp 12 jutaan.

Tapi di balik itu rupanya tersirat bila cara ini bisa jadi trik baru untuk mencegah pemalsuan busi.

 

Pencegahan Busi Palsu

Hal itu seperti disampaikan oleh Diko lagi. Menurutnya barcode memang dibikin spesial sehingga tidak akan mungkin bisa dipalsukan.

"Jadi barcode itu berlaku sekali scan. Ya kalau sudah di-scan tidak akan bisa lagi dia dipakai. Ini bisa jadi salah salah satu cara untuk mencegah pemalsuan," tegas Diko.

Perihal kemungkinan masih bisa di-copy dan disebarkan memang tidak bisa ditutupi. Akan tetapi, Diko menjamin bahwa pihak Niterra sudah menjamin keamanannya dengan berbagai antisipasi yang telah mereka siapkan. Makanya bengkel maupun konsumen pun tidak perlu khawatir akan risiko tersebut.

"Kalau dari kami sudah menyiapkan antisipasinya ya. Jadi kalau misalkan barcode tersebut sampai di-copy atau seperti apa, itu sudah kami antisipasi. Cuma kami belum bisa menjabarkannya sekarang," imbuh dia.

Pertanyaan kemudian turut mengemuka soal boks yang harus dibuka untuk dipindai oleh pedagang. Bagaimana dengan konsumen sebagai penerima? Akankah mereka mendapatkan boks dalam kondisi sudah terbuka?

Lebih lanjut Diko memaparkan bahwa barcode tersebut memang hanya bisa digunakan oleh penjual atau bengkel rekanan selaku pemasar. Meski begitu ia kembali mempertajam bila ini bukan masalah, karena sejatinya penjual bisa berkoordinasi langsung dengan pembeli.

"Ini kan memang kita tujukan buat bengkel. Jadi sebenarnya engak ada masalah. Kita serahkan ke bengkelnya, nanti mereka bisa kok ngobrol dulu atau seperti apa dengan konsumennya," sorotnya lagi.

Loading