Sukses

Diklaim Kurangi Kemacetan hingga 20 Persen di Jakarta, Begini Cara Kerja AI Urai Kepadatan Kendaraan

Otosia.com, Jakarta Penerapan teknologi kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) ternyata mampu mengurangi kemacetan di Jakarta sebanyak 20 persen. Hal ini sendiri diungkap langsung oleh Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono.

Sistem AI pemantau lalu lintas ini disebut Intelligent Traffict light System (ITS) telah dipasang sejak April 2023 lalu di sekitar 20 titik persimpangan Jakarta.

"Ini untuk mempermudah pantauan kemacetan dan memperlancar lalu lintas sehingga terpantau terdapat efisiensi (pengurangan antrean) sekitar 20 persen,” kata Heru dalam rilis resminya, Rabu (5/7).

Video Terpopuler yang Wajib Kamu Tonton

Cara Kerja AI

Heru menjelaskan, AI ini bekerja dengan mengidentifikasi kemacetan di titik tertentu dan menyesuaikan lampu lalu lintas jika menemukan kepadatan di suatu simpang.

“Sistemnya dihitung berdasarkan kepadatan (lalu lintas). Kalau sedang padat maka lampu hijaunya dipercepat dan sebaliknya,” ujar Heru.

Sementara itu, Kepala Dishub DKI Jakarta Syafrin Liputo menjelaskan, simpang yang dipilih untuk menempatkan AI adalah lokasi dengan tingkat kemacetan yang tinggi.

Bakal Diperbanyak

Kemudian, daerah yang diprioritaskan untuk dipasang AI adalah simpang yang beririsan dengan daerah dari luar Jakarta.

"Diprioritaskan pada primeter di luar, istilahnya kordon luar. Seperti contoh di Daan Mogot, di Gatot Soebroto, sepanjang Jalan Raya Bogor, S. Parman, Ahmad Yani, dan seterusnya," ujar Syafrin.

Lebih lanjut, Syafrin menambahkan bahwa teknologi ini bakal diperbanyak di 40 titik di Jakarta. Rencananya bakal direalisasikan tahun ini dengan anggaran Rp130 miliar.

"Kriteria pemilihannya masih sama (rawan macet). Tujuannya agar terjadi efisiensi jumlah antrean di simpang-simpang tertentu," pungkas Syafrin.

Penulis: Lydia Fransisca

Sumber: Merdeka.com

Loading