Mobil listrik Cina NIO ET7 dibanderol dengan harga tak sampai Rp1 miliar
OTOSIA.COM - Produsen otomotif asal Cina, Nio baru saja meluncurkan mobil listrik ET7 pada akhir pekan lalu (9/1) di Cina. Mobil ini sendiri dipersiapkan untuk menantang Tesla.
Melansir Carscoops, mobil listrik ini dibanderol dengan harga tidak sampai Rp 1 miliar dengan dua opsi yang bisa dipilih konsumen.
NIO ET7 ini bisa ditebus di negara asalnya dengan harga 378 ribu Yuan atau setara dengan Rp 875 jutaan. Harga tersebut memang lebih murah ketimbang paket lengkap yang ditawarkan dengan baterai. Untuk penjualan yang meliputi baterai, mobil ini dijual dengan harga Rp 975 jutaan.
Selain menawarkan dua pilihan harga untuk konsumennya, NIO ET7 juga dijual dengan pilihan baterai yang beragam kapasitasnya.
1 dari 3 Halaman
Konsumen bisa memilih kapasitas baterai mulai dari 70 kWh, 100 kWh dan 150 kWh. Untuk kapasitas 70 kWh, baterai ini mampu berjalan sampai 500 kilometer. Sedangkan kapasitas 100 kWh, mobil listrik ini mampu melakukan perjalanan sampai 1.000 kilometer, dan yang terakhir adalah 150 kWh yang mampu berjalan sampai 1.500 kilometer.
Bicara mengenai tenaga yang dihasilkan, berdasarkan informasi yang disajikan NIO ET7 mampu menghasilkan tenaga sebesar 644 Tk dan torsi sebesar 850 Nm. Berbekal tenaga tersebut, untuk berakselerasi dari posisi diam sampai 100 kpj, mobil ini membutuhkan 3,9 detik.
2 dari 3 Halaman
NIO ET7 Juga Dibekali dengan Fitur Otonom
Mengenai fitur yang ditonjolkan pada NIO ET7, produsen menjabarkan bahwa mobil ini mampu berjalan sendiri (otonom) dengan biaya langganan sebesar USD 105 atau setara dengan Rp 1,5 juta per bulan.
Untuk mendukung fitur otonom ini, mobil tersebut sudah dibekali dengan kamera beresolusi 8 megapiksel. Berbeda dengan Tesla yang sudah menyematkan kamera beresolusi 12 megapiksel. Sementara itu, untuk urusan 'otaknya', NIO ET7 dibekali chipset Nvidia yang diyakini memiliki kekuatan lebih besar dalam memproses semua perintah yang ada di dalam sistem.
3 dari 3 Halaman
Bahkan, mobil ini juga sudah dilengkapi dengan sensor lidar di mana sensor ini merupakan sensor yang dibekali dengan laser 1550 nanometer, sudut pandang 120 derajat dan menjangkau hingga 500 meter.
Tak hanya itu saja, Nio juga ditopang sistem untuk mengaktifkan layanan penggantian tercepat di dunia yang disebut Power Swap Station 2.0. Dengan sistem ini memungkinkan pertukaran otomatis sepenuhnya dalam waktu kurang dari 3 menit.
Penulis: Fahmi Rizki
Sumber: Liputan6.com