Akibat kesalahan sistem, seseorang salah membeli mobil. Pembelian secara online itu mencapai 28 unit dengan tagihan Rp22,5 miliaran.
OTOSIA.COM - Masing-masing orang, katanya pernah berbuat salah. Baik secara langsung atau tidak. Sistem pun dianggap bisa saja error, mengingat yang membuatnya adalah manusia.
Tapi jika sistem terjadi kesalahan, hasil akhirnya kerap tak menyenangkan. Seperti yang dialami oleh seseorang di Jerman yang membeli Tesla Model 3 secara online.
Dilansir dari Autoevolution, dia tak sengaja membeli 28 unit Tesla Model 3. Padahal niatnya dia hanya membeli satu unit saja.
1 dari 3 Halaman
Begini awal ceritanya. Ballon Man menceritakan kisah dirinya dan ayahnya melalui Reddit. Dia dan ayahnya berencana mengganti mobil keluarga mereka yang lama, Ford Kuga.
Lantaran Jerman memberika insentif cashback untuk mobil listrik, mereka pun memilih membeli Tesla Model 3 secara online. Mereka melakukan pembelian mengikuti prosedur.
Mengisi satu demi satu formulir untuk membeli secara benar dan melanjutkannya dengan menekan 'konfirmasi'. Tapi tak ada hasil apapun.
2 dari 3 Halaman
Mereka kembali melakukan langkah pemesanan dari awal karena berfikir pesananan sebelumnya gagal. Begitu seterusnya hingga berkali-kali. Alhasil, tagihan ada biaya administrasi yang harus dibayarkan sebesar EUR 2.800 atau Rp 45 jutaan (Kurs EUR 1 = Rp 16.101) yang mana masing-masin EUR 100 (Rp 16 jutaan) untuk satu unit.
Total pembelian mereka pun berjumlah EUR 1,4 juta atau Rp 22,5 miliaran. Seperti diketahui, Tesla tak melakukan pengembalian dana awal ketika pemesanan dibatalkan.
Lalu mereka pun membatalkan 27 Tesla Model 3 yang tak sengaja terpesan. Tapi mereka tetap harus membayar EUR 2.700 (Rp 43 jutaan). Tentu saja tagihan itu membuat mereka panik dan marah, lantaran merasa kesalahan ada pada sistem Tesla.
3 dari 3 Halaman
Permasalahan itu untungnya bisa terselesaikan dengan baik. Pihak Tesla lantas menghubungi dia dan mengatakan semua biaya pesanan EUR 2.800 bisa dikembalikan dan pesanan sudah dibatalkan.
Pihak Tesla meminta agar dia memesan ulang dan meyakinkan bahwa kali ini tak akan terjadi kesalahan sistem lagi.