Sukses

Suzuki Baleno Usung Mesin Ertiga, Bisa Hybrid?

Otosia.com, Jakarta PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) baru-baru ini meluncurkan dua produk baru di Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2022. Pertama adalah Suzuki S-Presso di kelas LCGC dan Suzuki Baleno sebagai pesaing baru di segmen hatchback.

Mobil yang kedua menerima ubahan signifikan, tidak terasa seperti facelift. Hatchback ini mendapatkan banyak rombakan, seperti tampilan luar dan dalam berbeda, bentuk dasbor dan fitur-fitur baru, serta mesin 1.500cc.

Ubahan yang terakhir terbilang menarik, lantaran jantung pacu yang diusung berasal dari Suzuki Ertiga. Lebih tepatnya mesin 1.500cc naturally aspirated dengan semburan tenaga 104.6 PS dan torsi 138 Nm.

 

Video Populer yang Kamu Cari

Ertiga Hybrid

Mesin tersebut juga digunakan pada Suzuki Ertiga Hybrid. Sekilas membandingkan spesifikasi di atas kertas, tidak ada perbedaan signifikan di antara kedua model ini.

Kendati demikian beberapa model menengah ke atas Suzuki Ertiga di Indonesia tersedia dengan tambahan mild hybrid. Teknologi ini pada dasarnya menambahkan baterai Lithium-ion dan Integrated Starter Generator (ISG) untuk meningkatkan efisiensi.

Sistem mild hybrid sedikit berbeda dengan sistem hybrid pada umumnya. Peranti ini hanya membantu meringankan kinerja mesin pembakaran internal, melainkan untuk beroperasi bersamaan untuk memacu mobil.

Belum saatnya

Lantaran Baleno memboyong mesin dari Ertiga, kenapa mobil yang dijual tidak dengan teknologi yang sama? Padahal di India, Baleno dijual dengan mesin hybrid.

Endang Johari, selaku Group Head 4W Product Developtment PT SIS, menjelaskan bahwa pergantian mesin ke K15B untuk Baleno baru lebih dari cukup. Sementara Suzuki Baleno sebelumnya disematkan jeroan 1.400cc K14B.

“Menurut kami saat ini cukup dengan yang K15B (non-hybrid). Saat ini di level mobil hatchback, belum (membutuhkan). Kelihatannya dengan perubahan engine K15B sudah cukup,” papar Endang di acara media discussion Suzuki Baleno, Selasa (16/8/2022).

Harga naik

Endang melanjutkan bahwa salah satu alasan Baleno belum dipasangkan sistem mild hybrid seperti Ertiga berkaitan dengan value dan harga mobil itu sendiri.

Apabila Baleno dihadirkan dengan mesin hybrid sejak awal, maka harga mobil ini akan lebih tinggi dibanding banderolan tawaran saat ini. Harga yang lebih tinggi membuat value for money sebuah mobil makin mengecil.

“Saat ini kami ingin Baleno mempunyai product value yang bagus dan juga dari sisi harganya. Otomatis jika dimasukkan sistem hybrid akan memengaruhi product value-nya dan harga. Jadi kami berusaha membuat Baleno ini bisa compete dengan competitor secara product value,” sambungnya.

Untuk kedepannya, PT SIS tidak menutup kemungkinan jika Baleno tersedia dengan mesin hybrid. “Untuk berikutnya sistem hybrid tadi bisa saja kami tanamkan,” tutup Endang.

GIIAS 2022

Baleno terbaru yang diluncurkan di GIIAS 2022 mengalami banyak perubahan baik dari segi eksterior, interior, maupun mesin. Hadir dengan filosofi liquid flow design yang aerodinamis dan desain eksterior yang elegan, hacthback berukuran 3.990 mm x 1.745 mm x 1.485 mm ini memberikan kebanggaan dan kepercayaan diri kepada penggunanya.

Dari bagian dalam mobil, desainnya pun dibuat lebih nyaman dan modern serta dilengkapi fitur-fitur premium dan aksesori yang pas sehingga berkendara semakin menyenangkan.

Selain itu, Baleno juga memiliki fitur keselamatan yang sangat baik dengan adanya 6 titik airbag di sekeliling mobil untuk mengurangi dampak tabrakan terhadap pengendara dan penumpang.

Ubahan lainnya yang sangat penting terletak pada mesin. Ditopang dengan mesin baru K15B yang lebih bertenaga dan terkenal irit bahan bakar. Sesuai dengan tagline-nya “Flow That Excites You”, perpaduan antara desain yang elegan, kenyamanan kabin, dan kinerja mesin tersebut membuat siapapun bergembira saat mengendarainya, termasuk kalangan dewasa muda dan masyarakat urban.  

Loading