Sukses

Prediksi Kami Terpatahkan, Wuling Air ev Jauh Lampaui Ekspektasi!

Otosia.com, Jakarta - Desas-desus kelahiran mobil listrik atau BEV (Battery Electric Vehicle) produksi Wuling Motors (Wuling) sebenarnya sudah terendus jauh sebelum Air ev diperkenalkan kepada publik. Kala itu, nama yang bergaung masih Mini EV dan dipertegas dengan pengenalan platform GSEV (Global Small Electric Vehicle) yang menjadi blueprint pengembangan mobil listrik Wuling di Indonesia. 

Sinyalemen ini turut diperkuat dengan bocoran sketsa mobil kompak hingga keluar kompetisi ‘Your Own GSEV’. 

Tapi, saat itu Kami enggan berspekulasi terlalu tinggi. Potret infrastruktur mobil listrik di Indonesia yang rampung baru sejengkal tangan dan kesiapan ekosistem yang butuh waktu panjang membuat Kami yakin, meskipun benar mobil itu terlahir, pasti harganya mahal, fiturnya minim, atau hanya sekadar jadi display belaka. 

Setidaknya itu yang terjadi dengan beberapa mobil listrik, yang ketika itu lebih dulu dijual ke publik. 

 

Video Populer yang Kamu Cari
 

Impresi Pertama

Wuling Air ev dipertontonkan perdana di Tanah Air dalam gelaran Electrify Your World di Central Park, Jakarta, 1 Juni 2022 lalu. Kami terkejut! 

Di luar bayangan Kami, sosok Wuling Air ev beda jauh dengan GSEV versi China. Dimensinya memang sama mungil, tapi penampakan fisiknya lebih memanjakan mata. Wuling menyebut bahasa desain ini dengan Future Tech, yang menggambarkan betapa canggih dan futuristiknya Wuling Air ev. 

Ya, Kami mengamini LED Daytime Running Light memanjang di depan dengan kombinasi strip krom dan trim hitam membuatnya berbeda dari desain mobil-mobil kebanyakan saat ini. Bahkan logo yang ada di moncong peseknya bisa menyala. 

Yang paling tidak Kami duga ialah model jendela belakang yang bentuknya tidak nyambung dengan jendela baris depan. Wuling menyebutnya Aero-craft cabin window. Aneh memang, tapi keren!

Kami tidak berhenti sampai di sini. Ada beberapa prediksi Kami yang belum terbukti. Penasaran itu belum sirna, karena banyak yang belum terkuak, contohnya soal performa, harga final, daya tahan baterai hingga bagaimana nanti perawatannya. 

Akhirnya, inilah yang Kami temukan. Beberapa ekspektasi liar Kami pun terpatahkan.

Warna Cantik yang Jarang Ditemukan

Banyak orang menganggap warna mobil sebagai sesuatu yang kurang penting atau memandangnya sebelah mata. Padahal, warna kendaraan adalah representasi penggunanya. Bahkan bisa saja memengaruhi gaya berkendara. 

Wuling Air ev ini menarik. Ia ditawarkan dalam 5 tipe warna, antara lain Pristine White, Avocado Green, Lemon Yellow, Peach Pink dan Galaxy Blue. Semuanya cerah, semua kental dengan nuansa 'joy'. Belum ada pilihan netral yang biasanya identik dengan kesan 'gagah', contohnya hitam. 

Warna-warni mentereng ini seperti mengisyaratkan habitat Wuling Air ev yang memang sangat cocok untuk perkotaan dengan lalu lintas padat, mobilitas tinggi dan kondisi jalan yang dinamis. Lebih lagi, pas bagi kalangan muda aktif yang menginginkan kendaraan praktis dengan segudang entertainment beserta kenyamanan ekstra dalam pengemudiannya.

Walhasil, ekspektasi soal Wuling pakai ‘warna pasaran’ yang biasanya berkutat dengan hitam, putih, silver atau merah terbantahkan. Corak Peach Pink Air ev terlihat manis dan jarang ditemukan pada mobil-mobil dari produsen lain.

 

Ruang Kabin Melegakan

Wuling Air ev diciptakan dengan dimensi panjang 2.974 mm, lebar 1.493 mm dan tinggi 1.621 mm. Itu lebih kecil dari Toyota Yaris hatchback yang memiliki panjang 4.145 mm, lebar 1.730 mm dan tinggi 1.500 mm.

Lalu bagaimana mobil ini bisa mengakomodir penumpang, misalnya yang tinggi besar? Apakah benar penumpang serasa berjejalan di dalam kabin?

Tim Otosia.com membuktikannya sendiri. Kami mendapatkan kesempatan menjajal Wuling Air ev di GIIAS 2022. Kebetulan salah satu tim Kami mempunyai badan cukup lebar dengan tinggi 175cm. 

Tidak ada masalah dengan kursi baris pertama. Posisi duduk masih cukup nyaman dengan ruang kepala juga tersisa. Jarak setir kemudi dengan badan memang agak dekat, tapi tidak terlalu mengganggu. 

Pindah ke baris kedua, akses masuk dengan melipat jok depan bisa dilalui dengan mudah. Duduk pun masih enak, meski sering bersenggolan dengan penumpang di sebelah. Kaki pun bisa sedikit bernapas dengan space sisa. 

Korban dari optimasi ruang duduk ini tentu saja bagasi. Tanpa melipat kursi baris kedua, kapasitas bagasi jadi sangat sempit. Tapi ini perkara yang wajar, karena seharusnya sebuah mobil memang harus mementingkan kenyamanan penumpang. 

Kalau mau bawa barang lebih, ya tinggal lipat saja bangkunya. 

Praktis untuk Berbagai Urusan

Setiap mobil memiliki fungsi dengan karakternya masing-masing, contoh MPV yang dipakai untuk banyak penumpang dan umumnya keluarga. City Car hatchback cocok untuk perkotaan dengan penumpang empat orang dan memiliki ground clearance rendah untuk melibas jalanan beraspal.

Sama seperti Wuling Air ev. Dengan mesin listrik dan konfigurasi empat penumpang yang mengedepankan bodi mungil, mobil ini memang dikhususkan untuk kawasan perkotaan padat. 

Wuling bahkan menyebutkan agar ia bisa melesat seperti angin melewati celah antara satu-dua-tiga kendaraan. 

Selain itu, tidak bisa dibantah bila Wuling Air ev hanya membutuhkan ruang garasi yang minimalis dan cocok untuk rumah-rumah serba ‘mepet’. Bahkan masuk-masuk gang pun lebih enak dengan size bodinya yang ramping. 

Kali ini, ekspektasi Kami tidak meleset. Saat melakukan test drive, radius putarnya terbukti sangat kecil dan bisa berbelok tajam tanpa hambatan. Putar balik di jalan sempit pun mudah, langsung 'mak kluwer' seperti orang Jawa Timur dan Jawa Tengah bilang.

Canggih, Khas Mobil Mewah Bikin Betah di Rumah Kedua

Perkiraan Kami sebelumnya, mobil ini bisa saja punya tampilan interior seperti Cortez. Atau mungkin mirip kepunyaan Wuling Almaz yang memakai head unit lapang dengan ragam pengaturan digital. 

Ternyata semua itu salah. Bukan Wuling jika tidak berani berinovasi dan memberi lebih. Khusus untuk tipe Long Range, Wuling memasang Floating Wide Screen yang memadukan head unit berukuran 10,25 inch dan meter cluster dengan dimensi serupa. 

Hasilnya layar besar memanjang menghiasi Intelligent Tech Dashboard Air ev. Lebih lagi bukan cuma head unit touchscreen, tapi ragam pengaturan dan informasi bisa memanfaatkan screen canggih itu. 

Pada meter cluster, informasi kendaraan di-display secara komplet mulai kecepatan, daya tempuh, kapasitas baterai, posisi gear, mode berkendara sampai efisiensi baterai. 

Lalu head unit-nya lebih memanjakan lagi karena sudah memiliki konektivitas IoV (Internet of Vehicle) dan perintah suara dngan Bahasa Indonesia Wuling Indonesian Command (WIND). 

Makanya bertahan berjam-jam di dalam mobil pun jadi lebih nyaman dan bikin betah selama perjalanan. 

Paling Nyaman Disetir, Gesit dan Responsif

Kejutan yang membuat Kami tiba-tiba mengeluarkan kata 'wah!' terletak dari segi kenyamanan saat menyetir. Kami kira rasanya bakal serasa mobil murah, tapi nyatanya justru seenak mobil mewah.

Setingan suspensi mobil ini patut diberi empat jempol ke atas karena kualitas peredaman terasa sangat asyik. Ketika Kami melibas jalanan paving di area  BSD City, Tangerang, suara dari luar tak terdengar berisik dan hanya seperti bisik-bisik. 

Peredaman kolong juga enak, meski pengetesan sebenarnya butuh rute yang lebih beragam seperti melintasi jalanan kasar dan bergelombang. 

Hanya saja, setingan empuk suspensi menimbulkan konsekuensi pada kelimbungan atau body rolling saat menikung. Namun dengan anatomi mobil itu sendiri, sensasi rasanya masih acceptable

Sedangkan bantingan setir tergolong responsif, enak diajak meliak-liuk sana-sini. Walhasil Wuling Air ev bisa mengayun nyaman ketika dipaksa menikung agresif. 

 

Power, Daya dan Baterai

Wuling Air ev menggunakan tipe baterai Lithium Ferro-Phosphate. Tipe standarnya memiliki kapasitas 17,3 kWh/115 V (daya tempuh 200 km) dan untuk Long Range bisa menyimpan sampai 2,7 kWh/115 V (daya tempuh 300 km).

Urusan baterai ini memang paling pelik. Makanya Kami tidak memiliki ekspektasi apa pun. Kami sadar infrastruktur pengecasan seperti SPKLU belum merata ke seluruh wilayah. Terlebih minimum daya listrik rumah tangga juga cukup besar, yakni 2.200 watt. 

Di balik itu, Wuling sebenarnya cukup impresif dengan ekosistem yang sedang mereka bangun. Bahkan mereka sengaja membuat Air ev ramah untuk catu daya di rumah sendiri. 

Easy Home Charging menjadi konsep utama yang Wuling pegang. Mereka telah menyiapkan charger atau adaptor bawaan yang bisa dicolokkan ke arus AC rumah tanpa ribet. 

Ya memang arus minimalis rumahan 2.200 watt berbanding lurus dengan lama catu daya yang memakan waktu dari 8,5 sampai 11 jam (20% - 100%). Tapi kalau dayanya tembus 6.600 watt, bisa lebih cepat lagi dengan hanya 4 jam saja. 

Bicara soal baterai sendiri. Wuling menjamin tidak akan nyetrum apabila terkena air. Di lokasi booth Wuling GIIAS 2022, mereka membuktikan hal itu dengan merendam sepenuhnya baterai itu dengan air. 

Tetapi bukan cuma sekadar tenggelam, Wuling juga menjamin baterai Air ev tahan getaran ekstrem dengan selama tiga hari diguncang 24 Hz. 

Pun baterai tahan terhadap api dengan cara dibakar. Pengujian selama 130 detik membuktikan baterai tidak meleleh atau pun meledak. 

Dalam skema terjadi kecelakaan, baterai bisa bertahan tidak mencelakakan meski dihantam benturan ekstrem. 

Terakhir uji flip atau rotasi. Meski dijatuhkan dari ketinggian satu meter, daya tahan baterai masih mumpuni serta tidak pecah.

 

Selamat adalah Kunci Utama Berkendara

Sejak awal pengenalan Wuling GSEV, Kami tak pernah khawatir soal fasilitas keselamatan Wuling Air ev. Setidaknya bila berkaca dari unit-unit lain seperti Almaz atau pun Cortez, Wuling dari dulu memang paling peduli soal keselamatan pengendara. 

Biar pun kecil, Wuling Air ev sudah memakai dua airbags yang letaknya di bangku penumpang depan. Pengeremannya juga telah menggunakan Anti-Lock Braking System (ABS) dan Electronic Brakeforce Distribution (EBD) dipadu dengan Electronic Stability Control (ESC).

Sama seperti mobil-mobil lain, ia memiliki ISOFIX buat berkendara dengan anak-anak. Parkir pun enak dan tidak perlu lagi membeli aksesori aftermarket sendiri karena tersedia Rear Parking Sensor dan Camera. 

Bahkan ada alat monitor tekanan udara dalam ban dan sound module for pedestrian warning. Komplet bukan?

 

Harga Tiada Lawan

Sebelum melenggang di depan publik, Kami sempat memprediksi harganya bakal berada di angka Rp 300 jutaan ke atas. Anggapan ini sefrekuensi dengan mobil listrik lain yang jarak harganya malah melompat jauh. Contoh saja DFSK Gelora E Blind Van Rp484 juta dan paling wahid ialah Tesla Model S yang mencapai Rp 4 miliar. Maka angka Rp 300 jutaan semestinya dalam kategori wajar. 

Namun sedari awal pengenalan, Wuling sudah melunturkan prediksi itu. Ternyata Air ev justru dibanderol hanya berkisar Rp 200-300 juta saja. 

Kemudian Wuling cukup lama membuat publik menunggu, hingga hari pertama GIIAS 2022 tiba. Wuling baru meluncurkan Air ev secara resmi. Launching ini juga merupakan yang pertama secara global. Pada hari itu juga, akhirnya tersiarlah harga persisnya sebesar Rp 238 juta untuk Standard Range dan Rp 295 juta buat Long Range (status on the road Jakarta).

Dengan begitu pastinya makin melenggangkan predikat Wuling Air ev sebagai mobil listrik termurah saat ini; berpatokan pada produksi massal dan bukan dari importir umum.

"Hari ini, kami dengan bangga meluncurkan mobil listrik berdimensi compact dengan desain future-tech, yaitu Wuling Air ev, secara resmi dan juga yang pertama kali di dunia. Inilah bukti nyata Wuling untuk mempertegas komitmen kami bagi Indonesia serta menghadirkan kehidupan yang ramah lingkungan bagi para konsumen," ujar Arif Pramadana, Vice President Wuling Motors.

Wuling mengusung tema 'The Future is Now' dan Air ev sebagai salah satu andalannya. 

Dalam kesempatan itu, Wuling bilang bila ribuan konsumen telah melakukan pre-book Air ev selama periode 11 Juli - 10 Agustus 2022, baik melalui diler resmi maupun via Wuling.id, atau exclusive e-commerce partner, Blibli.com.

Dalam kesempatan di GIIAS ini pula, Wuling menawarkan banyak promo seru yang bisa dinikmati konsumen selama pameran berlangsung, contohnya potongan sampai Rp 50 juta dan hadiah-hadiah menarik.

 

Bikin Hati Tenang Setelah Membelinya

Membeli mobil listrik pasti menimbulkan pertanyaan baru. Bagaimana dengan spare part? Mungkinkah perawatannya ribet? Benar-benar dijamin atau tidak?

Tidak ada ekspektasi Kami yang nyeleneh soal maintenance  dan jaminan dari Wuling. Logikanya, Wuling semestinya sudah siap dengan program kepuasan pelanggan sebelum berani menjual produknya di Indonesia. 

Hal itu pun terjawab. Tanggal 12 Agustus 2022 kemarin, Wuling mengumumkan bahwa mereka punya rangkaian layanan purna jual yang disiapkan untuk memberikan rasa tenang bagi konsumen setelah membeli Air ev. 

“Wuling turut menyediakan layanan purna jual yang lengkap untuk setiap konsumen Air ev di Indonesia. Hal ini merupakan komitmen kami dalam rangka memberikan kenyamanan dan kemudahan bagi pengguna kendaraan listrik pertama dari Wuling untuk Indonesia ini. Dengan demikian, konsumen tidak perlu khawatir untuk memiliki Wuling Air ev,” jelas Maulana Hakim selaku Aftersales Director Wuling Motors.

Garansi umum kendaraan berjalan sampai tiga tahun atau 100.000 kilometer pemakaian. Sedangkan untuk komponen inti, terdiri dari garansi power battery system assembly, drive motor dan motor controller hingga 8 tahun atau 120.000 kilometer serta garansi reducer, power distribution unit dan user connection unit sampai dengan 5 tahun atau 100.000 kilometer.

Biaya servis berkala Air ev cukup ramah dikantong. Untuk periode 5.000-3.000 kilometer secara total hanya Rp 3.992.000. Sedangkan periode 40.000-70.000 kilometer Rp 2,2 juta. Sementara 80.000-100.000 kilometer Rp 1.792.000

Harga tersebut belum termasuk pajak dan gratis jasa servis berkala hanya sampai 50 ribu kilometer.

Test Drive Wuling Air ev

Wuling Air ev menjelma menjadi trendsetter baru di GIIAS 2022. Banyak yang penasaran dan ingin menjajal rasa mesin elektrik dipadu nikmatnya berkendara si mungil itu. 

Jusuf Hamka, seorang yang dikenal sebagai bos jalan tol ini adalah satu dari sekian orang yang menjajal sendiri Wuling Air ev. Ia juga mengaku sudah prebook lima unit langsung Air ev berwarna kuning. 

Bahkan, dia menjual mobil mewahnya Rolls-Royce Dawn seharga Rp 11,5 miliar dan selanjutnya berniat membeli total 42 unit Air ev. 

"Ini adalah mobil yang ternyaman, mereknya Wuling. Dan ini belum beredar. Saya mendapat privilege coba duluan. Jadi jangan ngiri ye," ujar Jusuf.

Menurutnya ada banyak hal menarik dari Wuling Air ev selain dilihat dari jantung pacunya saja

"Coba lihat, layarnya lebar, bisa 300 km, trus harganya terjangkau, kurang lebih Rp 300 jutaan. Terus garansinya 8 tahun. Jadi bisa hemat listrik. Misalnya kita beli bensin Rp 100 ribu, ini cuman Rp 10 ribu aja. Pajak murah, ganjil genap lewat. Terus AC dingin enggak bikin hidung kanker," imbuhnya. 

Nah, makin penasaran lagi kan? Apakah prediksimu juga terpatahkan? Yuk, test drive untuk membuktikannya.

 
Loading