Otosia.com, Jakarta Chery Indonesia kembali ke Tanah Air dengan menyuguhkan mobil yang berbeda dari sebelumnya. Uniknya, model-model yang disuguhkan justru bukan MPV sebagai tipe kendaraan laris.
Namun ada cerita menarik mengapa kemudian Chery justru hadir dengan pilihan SUV. Pegiat otomotif senior, Bebin Djuhana, membuka cerita gelap mengenai tren MPV di Indonesia.
Baca Juga
"Yang terkenal di negara kita adalah MPV. Itu no doubt about that. Tetapi kenapa konsumen kita pilih MPV? Karena dibentuk saat itu," ujar Bebin.
Pada masa ketika MPV sedang tumbuh di Indonesia, seluruh dunia menurutnya sedang populer akan mobil sedan. "Tapi di negara kita seperti dimusuhi, diberi beban pajak yang mahal. Yang jadi anak emas adalah MPV," ujarnya.
Video Terpopuler yang Wajib Kamu Tonton
powered by
Tren SUV
Yang menarik juga adalah minat yang sebenarnya dari masyarakat pembeli mobil, terutama mengenai gejala tren akan SUV yang kini juga sedang meningkat.
"Kalau mau belajar dari sejarah sedikit saja, di kurun 2000-an, dunia tendensinya ke arah SUV. Kenapa? Orang ingin dapat sporty, comfort, wild, kemampuan jelajah," ujarnya.
Lucunya, menurut Bebin, gejala tersebut justru berbeda ketika diterapkan di Tanah Air. SUV yang disuguhkan berbeda dengan SUV yang semestinya.
"Banyak yang SUV wannabe. Membangun sebuah SUV itu tidak bisa murah, akan lebih mahal dari MPV. Wong saya di dalam industrinya," kata dia.
SUV Chery
Kenapa tidak bisa murah? SUV semestinya punya kemampuan jelajah. Ia kemudian membahas konstruksi dan struktur dari kendaraan Chery.
"Banyak bukti SUV wannabe. Kita tidak usah sebut. Jadi, negara kita juga sebenarnya kepingin SUV. Makanya langkah Chery kembali ke Indonesia dengan SUV adalah langkah tepat walau jadi tantangan karena tidak bisa jadi murah," ujarnya.
Jika ingin masuk dengan cara murah, maka menurutnya harus dengan MPV. Tidak bisa kita membuat SUV murah atau murahan.
"Langkah Chery sudah benar. Bahkan banyak brand ambil jalan tengah, crossover. MPV enggak SUV enggak. Jadi malah punya jalur sendiri dia," ujarnya.
Chery menurutnya lebih punya prinsip. Mereka mau membuat SUV yang benar, yang premium. Ia bahkan mendapati keseriusan tersebut pada tipe terendah.
"Kalau saya baca fitur yang lekat, enggak usah Chery 8, Chery 7 saja wow dalam mempersiapkan dan menempatkan diri," ujarnya.
Chery Tiggo 7 Pro dan Tiggo 8 Pro
Chery tidak sekadar meramaikan pasar otomotif Indonesia. Brand asal Tiongkok ini telah menyatakan siap menggelontorkan investasi sebesar Rp 15 triliun di tanah air.
Sebagai langkah awal, Chery memanfaatkan momentum Gaikindo Indonesia International Motor Show (GIIAS) 2022 lalu untuk memperkenalkan kembali brand yang dulu sudah sempat dikenal di Indonesia.
Yang menarik, Chery lebih tertarik bermain di segmen SUV. Chery menjagokan SUV Premium 5 dan 7 penumpang, yakni Tiggo 7 Pro dan Tiggo 8 Pro.
Memboyong keduanya ke Tanah Air bukan tanpa alasan, dari respon konsumen Tiggo 7 Pro dan Tiggo 8 Pro merupakan jawaban atas kebutuhan orang Indonesia.
Menyasar Kelas Atas
Kembali ke Indonesia dengan menyasar kelas yang lebih tinggi dari sebelumnya, tentu saja mengharuskan Chery memiliki strategi yang kuat, terutama kepercayaan pasar bahwa Chery memang memiliki kemampuan untuk menyediakan produk premium dan dapat melayani aktivitas purnajual dengan baik.
Dengan strategi investasi yang telah direncanakan secara matang, Chery akan membangun pabrik produksi berkapasitas tinggi yang tidak hanya akan memenuhi kebutuhan pasar Indonesia, namun juga menjadi basis produksi setir kanan untuk beberapa negara tujuan ekspor.
Selain itu dalam rencana yang lebih panjang termasuk untuk memproduksi kendaraan elektrifikasi yang sejalan dengan visi pemerintah Indonesia.
Membangun Dealer
Sejalan dengan hal itu, Chery akan memastikan jaringan dealer-nya yang akan melayani penjualan dan purnajual di berbagai kota besar di Indonesia..
Saat ini Chery telah mencapai kesepakatan dengan sembilan grup dealer yang telah memenuhi klasifikasi 3S sesuai standar PT Chery Sales Indonesia. Ada 20 dealer yang sudah memulai konstruksi outlet di beberapa kota besar di Indonesia yang meliputi pulau Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan Sulawesi.
“Di akhir tahun 2022, Chery Sales Indonesia menargetkan 30 outlet dealer dan memperluas cakupannya hingga pulau Bali,” papar Tao Yong, President Director PT Chery Sales Indonesia.