Sukses

Cegah Hambatan dalam Proses Ekspor Kendaraan, IPCC Resmikan Layanan CSS

Otosia.com, Jakarta Seiring dengan mulai menggeliatnya sektor otomotif setelah sempat terpuruk akibat pandemi, PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC Terminal Kendaraan) meresmikan layanan terbarunya bernama Customer Care Station (CSS) di kantor IPCC, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis (24/11/2022).

Menurut Agus Hendrianto, Direktur Komersial & Pengembangan Bisnis IPCC Terminal Kendaraan, CSS merupakan bentuk improvement dari IPCC Terminal Kendaraan terkait pelayanan yang memberikan benefit ke customer dan juga perusahaan dalam mendukung sektor otomotif secara keseluruhan. 

Video Terpopuler yang Wajib Kamu Tonton

Koordinasi

Dengan layanan baru ini, nantinya proses ekspor maupun distribusi kendaraan dari IPCC Terminal Kendaraan berjalan sesuai yang diharapkan produsen mobil atau car maker.

Terlebih saat ini banyak produk baru yang telah diluncurkan oleh agen pemegang merek (APM), sehingga volume permintaan ekspor maupun domestik turut meningkat. Dengan demikian dibutuhkan koordinasi yang terintegrasi dan cepat dalam merespon permasalan yang terjadi di pelabuhan laut.

"Motivasi kami, sekarang industri otomotif bergairah lagi, ekspor juga makin banyak dan produksi dan distribusi makin meningkat. Dari sisi terminal, volume akan menjadi tantangan kami. jangan sampai terjadi miss. Ini biasa, karena biasanya kerja makin tinggi, pressure makin tinggi, koordinasi kadang berantakan, di mana-mana organisiasi seperti itu. Langkah antisipasi kita adalah menghadirkan CSS,” terang Agus.

“Jadi akan ada koordinasi yang baik jika ditemukan masalah di lapangan. Ini bentuk pertanggungjawaban kami terhadap customer dan negara sebagai BUMN,” tambahnya.

Tanggapan Produsen Mobil

Dibukanya CSS sebagai salah satu solusi memperlancar proses ekspor dan distribusi kendaraan mendapat sambutan baik dari pihak PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN).

Keberadaan CSS di pelabuhan dinilai dapat mempercepat penyelesaian persoalan yang dapat menghambat pengiriman unit kendaraan ke luar negeri, sehingga akan mendorong peningkatan volume ekspor mobil dari Indonesia.

"Kalau kami dari car maker, ini sebagai upaya positif dari operator pelabuhan, terutama yang mensupport kami dalam melakukan ekspor unit vehicle ke luar negeri. Karena saat ini harus dapat merespon keinginan customer kami luar negeri dengan cepat,” kata Adhik Yoedi Poetranto, Logistics Chief TMMIN.

Quick Response

Adhik menambahkan, saat ini operator pelabuhan dituntut menyelesaikan permasalahan administrasi secara cepat. Dengan demikian persoalan yang mengganjal dapat diselesaikan dan diperbaiki secara terintegrasi.

“Di era terintegarsi seperti sekarang ini, respon terhadap permasalahan yang ada, value chain, di pelabuhan harus quick response yang bagus, jadi kedepannya semua dapat diperbaiki,” imbuhnya.

Dengan layanan yang tanggap dan menyatu, menurut Adhik akan memberikan dampak positif bagi kemampuan ekspor Indonesia dan bisa menghindari ketidakpuasan konsumen di negara tujuan ekspor.

“Kami melihat IPCC sudah berupaya dengan baik melalui fasilitas baru ini yang dapat memberikan quick response. Ini ujung-ujungnya akan membuat kemampuan eskpor dan kompetitif produk kita sesuai keinginan luar negeri,” tukasnya.

 

Ecosystem

Sejak Juli 2022 lalu IPCC sudah bertekad menjadikan IIPC sebagai Car Terminal Operator menjadi Car Terminal Ecosystem. Hal ini sejalan dengan peluncuran logo baru perusahaan di Indonesia.

Logo baru IPCC tampak lebih segar dan visioner. Komposisi logo menampilkan sebuah simbol kemajuan ke depan beserta dengan tiga kata yang menyertai yaitu Pelindo sebagai induk usaha, Multi Terminal sebagai pilar usaha, dan IPCC Terminal Kendaraan sebagai identitas perusahaan.

Dengan semangat baru Beyond The Gate, IPCC mengoneksikan antar terminal pelabuhan untuk memperlancar pendistribusian kendaraan roda empat. Selain itu, IPCC mengembangkan ekosistem bisnis yang menghubungkan konektivitas darat dan laut.

Selain Tanjung Priok, IPCC juga telah membuka cabang di pelabuhan Belawan, Panjang, Gresik, Pontianak dan Makassar. Menurut Rio T.N Lasse, seiring dengan telah bergabungnya Pelindo 1,2,3 dan 4 dan kini menjadi Pelindo maka kian terbuka peluang untuk ekspansi bisnis bagi IPCC.

IPCC diharapkan mampu menghadirkan pengoperasian terminal kendaraan/ro-ro yang layak secara komersial di setiap area Pelindo, melakukan ekspansi bisnis kepelabuhan terkait lainnya yang layak secara komersial dan selalu ‘future ready’ baik secara organik maupun an-organik.

 
Loading