Otosia.com, Jakarta Kabar Mitsubishi menyiapkan Xpander Hybrid kembali mencuat di penghujung tahun 2022. PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) digadang-gadang merilis Xpander Hybrid tahun depan.
Intan Vidiasari selaku General Manager of Marketing Communication & PR Division MMKSI menyatakan bahwa tahun depan Mitsubishi akan memberi kejutan dengan line up baru, termasuk kendaraan elektrik.
Baca Juga
“Tahun depan yang jelas mobil konsep yang ada di Vietnam akan kami tampilkan. Karena mobil konsep jadi kita tampilan, dan buat meluncur dan produksi tunggu tanggal mainnya. Yang jelas tahun depan banyak kejutan dari Mitsubishi,” ujar Intan kepada awak media di Karawang belum lama berselang.
Soal rencana Mitsubishi Xpander Hybrid rupanya pernah disinggung oleh Mitsibishi Motors Corporation (MMC) dalam rencana jangka menengah dan panjang mereka di pasar otomotif ASEAN. Rencana tersebut dikeluarkan pada tahun 2020 silam.
"Tahun fiskal lalu diumumkan plan bisnis bahwa Mitubishi Motors akan menghasilkan model hybrid pada model 2023 untuk wilayah ASEAN," ujar Naoya Nakamura, President Director MMKSI dalam kesempatan lalu.
Dalam strtegi produk di Kawasan Asia tenggara, MMC menyebut sejumlah produk baru, diantaranya Triton, MPV-HEV, Xpander HEV, Pajero Sport dan model baru.
Video Populer yang Kamu Cari
powered by
Xpander HEV
Yang menarik terdapat nama Xpander HEV (Hybrid Electric Vehicle). Dalam rencana tersebut secara terang-terangan Mitsubishi menyebut Xpander HEV pada tahun fiskal (FY) 2023.
Dalam produk ramah lingkungan ke depan Mitsubishi akan berkerjasa dengan alinasi Nissan dan Renault. Boleh jadi jika benar Xpander HEV meluncur akan ada kembarannya dari Nissan.
“(Kami) lebih menyempurnakan kekuatan teknologi kami dengan memilih dan berfokus padabidang pembangunan yang berpusat pada ASEAN. Menyediakan kendaraan yang dilengkapi dengan teknologi tercanggih di dunia melalui pemanfaatan aliansi,” kata MMC.
Benarkah Xpander HEV bakal luncur di 2023? Ketika hal ini ditanyakan, MMKSI tidak banyak memberikan komentar, namun rencana MMC tersebut dapat menjadi rujukan produk baru di tahun depan.
“MMKSI sebagai distributor belum bisa kasih komentar terkait rencana ini,” kata Aditya Wardani, Head of PR and CSR Department MMKSI saat dihubungi Otosia.com lewat pesan WhatsApp, Selasa (27/12/2022).
Kemenperin Bertemu Petinggi MMC
Sebelumnya pada tahun 2021 lalu, kunjungan Kementerian Perindustrian Indonesia ke Jepang membawa angin segar baru bagi industri dalam negeri. Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita yang didampingi Duta Besar Republik Indonesia untuk Jepang, Heri Akhmadi menginformasikan komitmen-komitmen baru industri otomotif Jepang dengan Indonesia.
Salah satu komitmen tersebut datang dari Mitsubishi Jepang sebagai salah satu raksasa otomotif negeri matahari terbit yang akan membangun komitmen baru dengan Pemerintah Indonesia.
Akan ada pula dua model yang dikembangkan dan peran Indonesia yang sebagai calon produsen. Menariknya, Agus Gumiwang juga memberikan informasi tentang kehadirna Mitsubishi Xpander hybrid dan Xpander plug-in hybrid yang menggunakan sumber tenaga dari bahan bakar dan motor listrik.
"Mengembangkan dua model, Xpander hybrid SUV dan model kedua yaitu X-EV plug-in hybrid. Model yang kedua diarahkan menjadi produk ekspor dari Indonesia ke negara-negara tujuan ekspor," ujar Agus Gumiwang.
Mitsubishi Anggap Penting Mobil Hybrid
Mengenai semangat untuk menelurkan mobil hybrid, Mitsubishi sendiri mengaku bahwa hal tersebut merupakan hal penting. Di sisi lain, mobil hybrid--termasuk dari Mitsubishi sendiri-- merupakan bagian dari promosi program pemerintah mengenai lingkungan.
"Model hyrbid tidak hanya penting untuk teknologi tapi juga guna mengikuti program pemerintah untuk sosialisasi lingkungan yang lebih baik," ujar Naoya Nakamura
Dalam mengusung teknologi hybrid, Mitsubishi sudah langsung memperlihatkan Outlander PHEV. Mobil berharga Rp 1 miliaran ini punya tiga mode berkendara, yakni EV Drive Mode, Series Hybrid Mode dan Parallel Hybrid Mode.
Mode EV Drive
Pada mode EV Drive, motor menggerakkan kendaraan dengan tenaga listrik dari baterai sehingga tidak ada konsumsi bahan bakar dan emisi CO2.
Sedangkan, Hybrid Driving Mode dibagi menjadi dua mode. Pertama, Series Hybrid Mode merupakan perpaduan mode elektrik dan mesin. Mesin gasoline 2,4 L akan menghasilkan listrik jika baterai lemah dan menambah tenaga saat mobil melaju dengan kecepatan tinggi atau menanjak.
Pada Parallel Hybrid Mode, mesin gasoline akan melaju dengan bantuan motor saat kendaraan membutuhkan ekstra tenaga (saat kecepatan tinggi atau saat efisiensi mesin tinggi). Setidaknya, masih ada suguhan teknologi untuk menyeimbangkan banderol harganya saat ini.