Otosia.com, Jakarta Pada November tahun lalu PT Honda Prospect Motor (HPM) menambah line up ketegori SUV dengan meluncurkan Honda WR-V. Sebagai produk baru, tingkat keselamatan small SUV ini turut diuji untuk mengetahui seberapa aman perlindungan terhadap penumpang saat terjadi kecelakaan.
Dalam uji benturan oleh ASEAN NCAP (New Car Assessment Program for Southeast Asia) pada tanggal 20 Januari 2023, Honda WR-V berhasil meraih predikat tingkat keselamatan tertinggi.
Baca Juga
“Kami mengucapkan terima kasih kepada pihak ASEAN NCAP yang telah melakukan pengujian fitur keselamatan produk-produk Honda melalui prosedur dan standar yang sangat ketat. Pencapaian yang diraih Honda WR-V menunjukkan komitmen Honda terhadap keselamatan penggunanya dan mewujudkan visi untuk menciptakan lingkungan yang lebih aman bagi pengemudi, penumpang dan pengguna jalan lainnya,” kata Yusak Billy, Business Innovation and Sales Marketing Director HPM.
Video Populer yang Kamu Cari
powered by
Skor Uji Tabrak
Dalam tes benturan ASEAN NCAP, Honda WR-V berhasil meraih skor 77.07 dari 100 (94.93/120 untuk total skor) dimana mobil ini berhasil melewati serangkaian tes uji tabrak dari bagian depan dan juga samping serta pengujian fitur-fitur keselamatannya.
Honda WR-V berhasil meraih skor 27.41/32 untuk kategori Adult Occupant Protection (AOP) kemudian 42.79/51 untuk Child Occupant Protection (COP), skor 16.37/21 untuk Safety Assist Technologies (SATs) dan 8.36/16 untuk Motorcyclist Safety (MS).
Untuk melindungi pengemudi dan seluruh penumpang saat terjadi tabrakan, Honda WR-V menggunakan struktur bodi dengan teknologi G-CON + ACETM with Side Impact Beam yang bekerja dengan membantu menyebarkan energi benturan untuk melindungi area kabin mobil jika terjadi tabrakan, termasuk dengan kendaraan dengan berbagai bentuk dan ukuran.
Pedestrian Protection
Honda WR-V juga dilengkapi dengan 6 airbags yang melindungi pengemudi dan penumpang di bagian depan, samping serta bagian pilar. Sebagai fitur keselamatan untuk anak-anak terdapat ISOFIX & Tether pada kursi baris kedua yang dirancang untuk bisa mengikat Child Car Seat dengan erat.
Selain menjaga keselamatan penumpang, desain bodi Honda WR-V juga dirancang dengan Pedestrian Protection yang meliputi impact-absorbing wiper pivot, impact-absorbing hood, collapsible hood hinges, leg-impact-absorbing construction, dan impact-absorbing fender.
Teknologi tersebut berfungsi untuk meminimalkan keseriusan cedera pada pejalan kaki jika terjadi kecelakaan.
Honda SENSING
Sebagai fitur keselamatan aktif untuk mencegah terjadinya tabrakan, Honda WR-V dilengkapi dengan teknologi Honda SENSING yang merupakan teknologi untuk memandu sistem berkendara.
Sistem ini menggunakan front wide view camera yang terletak pada bagian dalam kaca depan mobil untuk memberikan kewaspadaan dalam kondisi berkendara terhadap keadaan di sekitar kendaraan seperti mobil, sepeda motor hingga pejalan kaki.
Teknologi gtersebuti juga memberikan peringatan serta mendukung pengemudi dalam menghindari dalam mengurangi tingkat resiko kecelakaan*. Selain itu, Honda WR-V juga dilengkapi dengan berbagai fitur keselamatan tingkat tinggi lainnya seperti; Honda LaneWatch, Multi-Angle Rearview Camera.
ASEAN NCAP
ASEAN NCAP adalah program penilaian untuk mobil-mobil baru yang ada di Asia Tenggara. Program ini bertujuan untuk mengevaluasi standar keselamatan kendaraan, meningkatkan kesadaran konsumen, dan mendorong pasar untuk kendaraan yang lebih aman di kawasan ASEAN.
Uji tabrak yang dilakukan merupakan bentuk kolaborasi antara ASEAN NCAP dan juga Japan Automobile Research Institute (JARI). Secara umum, pengujian harus dilakukan setelah produksi massal model dimulai.
Uji Frontal Offset Impact dilakukan menggunakan boneka uji tabrak di kursi pengemudi dan penumpang depan serta dua boneka anak pada Child Restraint System (CRS) di kursi belakang.
Kecepatan uji tabrakan adalah 64 km/jam ketika menabrak penghalang tabrakan yang menggunakan aluminium yang dapat hancur. Selain itu, dilakukan pula Side Impact Test, dilakukan dengan memasang boneka uji tabrak di kursi pengemudi dan dua boneka anak pada Child Restraint System (CRS) di kursi belakang. MDB (Moving Deformable Barrier) mendekati mobil yang diuji situasional. Kecepatan tes adalah 50 km/jam.