Otosia.com, Jakarta Pajero Sport adalah sebuah konotasi tersendiri di Indonesia. Bisa dikatakan, ia bukan sekadar mobil tetapi sebuah acuan selain juga performa, termasuk jika bicara mesin dieselnya.
Sebagai kendaraan golongan mid-SUV Pajero Sport sudah melaju dalam tiga generasi. Selepas generasi pertama di era 1990-an, generasi kedua (2008–2016) dan generasi ketiga (2015–sekarang) menjadi dua era yang membumi di Indonesia dengan kesan yang sudah terbangun kuat.
Baca Juga
"Naik Mitsubishi Pajero Sport itu kita akan merasa lebih gagah dan macho. Bahkan kalau turun dari Pajero Sport itu wibawanya jadi naik banget," aku Ayodhia Nugroho, warga Benda, Jakarta Selatan.
Video Terpopuler saat Ini
powered by
Berevolusi
Pada 2017, Pajero Sport mulai diproduksi di pabrik perakitan Mitsubishi Motors Cikarang, Bekasi, Jawa Barat. Dari era-era di atas hingga akhirnya dirakit di dalam negeri, mesin dieselnya berevolusi.
Mulanya, Mitsubishi Pajero Sport menggunakan mesin diesel berkode 4D56. Secara garis besar, 4D56 termasuk dalam keluarga mesin Mitsubishi Astron yang berkapasitas 2.500 cc dengan empat silinder segaris.
Seiring perjalanan waktu, mesin tersebut disempurnakan, termasuk turut dalam teknologi diesel modern dengan menggunakan turbo VGT dan sistem common rail direct injection.
Sekitar tahun 2009, spesifikasi mesin 4D56 adalah 2.5L DOHC Common Rail Turbocharged and Intercooled, 4 Cylinder In-line (4D56) bertenaga maksimum 136 PS dan torsi maksimum 324 Nm.
Teknologi MIVEC
Pengembangan pun berlanjut sampai akhirnya pada 2019 lalu, SUV ini disematkan teknologi MIVEC dengan mesin 4N15 DI MIVEC DOHC 16 valve Direct Diesel Injection, Intercooled & Turbocharged, untuk varian Ultimate dan Exceed.
"MIVEC" atau Mitsubishi Innovative Valve timing Electronic Control menjadi sistem terkini pada Pajero Sport dengan fokus meminimalkan konsumsi bahan bakar dengan gas buang yang lebih ramah lingkungan.
Mesin diesel berkode 4N15 ini di Indonesia terpasang di Pajero Sport Dakar 4x4, Dakar Ultimate, dan Dakar 4x2. Mesin tersebut diklaim menghasilkan tenaga besar mencapai 181PS / 3,500rpm dan dilengkapi dengan teknologi Variable Geometry Turbo (VGT) untuk mengoptimalkan kinerja turbin.
Tiga Keunggulan Diesel Baru
Di balik evolusi tersebut, mesin 4N15 DI MIVEC DOHC 16 valve Direct Diesel Injection, Intercooled & Turbocharged dihadirkan dengan tiga keunggulan baru dibandingkan sebelumnya.
Pertama, materialnya baru dan lebih ringan. Dalam pengembangannya, mesin 4D56 sudah menggunakan kombinasi kepala silinder aluminium dengan blok mesin besi cor. Namun pada 4N15, kombinasinya sudah sama-sama aluminium.
Kedua, kompresi menjadi lebih rendah. Mesin 4D56 berspesifikasi bore x stroke 91.1 mm × 95 mm dengan rasio kompresi 21.0:1, sedangkan mesin 4N15 bore x stroke 86 mm × 105.1 mm dengan rasio kompresi 15.5:1.
Ketiga, mesin 4D56 yang merupakan 2.5L DOHC Common Rail Turbocharged and Intercooled, 4 Cylinder In-line (4D56) bertenaga maksimum 136 PS dan torsi maksimum 324 Nm.
Sementara itu, dengan mesin lebih ringan dan kompresi rasio lebih kecil, mesin 4N15 yang merupakan MIVEC DOHC 16 valve Direct Diesel Injection, Intercooled & Turbocharged bertenaga maksimum 181 PS dan torsi maksimum 430 Nm.