Otosia.com, Jakarta Fitur Apple CarPlay dan Android Auto terbilang memudahkan proses berkendara. Beragam fitur pada handphone bisa terkoneksi dengan mobil, mulai dari aplikasi music seperti Spotify hingga fitur GPS seperti Google Maps.
Kedua sistem ini memancarkan informasi dari handphone dengan cara mirroring, di mana sebagian besar aplikasi akan ditampilkan di head unit mobil.
Baca Juga
Banyak orang memilih menggunakan Apple CarPlay dan Android Auto karena lebih up-to-date dibanding sistem bawaan pabrik, penting dalam mendeteksi adanya kemacetan dan mencari rute alternatif lainnya.
Meski kedua sistem ini sudah cukup umum digunakan pada beragam mobil modern, General Motors (GM) memutuskan untuk mengurangi penggunaan Apple CarPlay dan Android Auto.
Sistem sendiri
Melansir Reuters, Selasa (4/4/2023), General Motors berencana untuk menghentikan penggunaan teknologi Apple CarPlay dan Android Auto yang sering digunakan untuk sistem infotainment kendaraan. Akan beralih ke sistem infotainment bawaan yang dikembangkan bersama Google untuk kendaraan listrik kedepannya.
Keputusan GM untuk tidak menawarkan sistem-sistem tersebut pada kendaraan listrik mendatang dimulai dengan Chevrolet Blazer 2024. Hal ini diklaim dapat membantu produsen mobil tersebut mengumpulkan lebih banyak data tentang bagaimana konsumen mengemudikan dan mengisi daya mobil listrik.
GM sedang merancang sistem navigasi dan infotainment on-board untuk mobil listrik masa depan dalam kemitraan dengan Alphabet Inc milik Google.
Kerja sama dengan Google
GM telah bekerja sama dengan Google sejak 2019 untuk mengembangkan dasar perangkat lunak untuk sistem infotainment yang akan lebih terintegrasi dengan sistem kendaraan lainnya seperti asisten pengemudi GM's Super Cruise.
Produsen mobil asal Amerika Serikat ini mempercepat strategi agar kendaraan listriknya menjadi platform untuk layanan langganan digital. "Kami percaya bahwa ada peluang pendapatan berlangganan untuk kami," kata Edward Kummer, Chief Difital Officer GM.
Pembeli kendaraan listrik GM dengan sistem baru akan mendapatkan akses ke Google Maps dan Google Assistant, sistem perintah suara, tanpa biaya tambahan selama delapan tahun. Kedepannya sistem infotainment ini juga akan mendapatkan fitur lain seperti Spotify.
Strategi General Motors
Edward Kummer dan Mike Hichme, Executive Director of Digital Cockpit Experience, mengatakan bahwa GM akan mendapatkan banyak manfaat dengan memfokuskan engineer dan investasi pada satu pendekatan untuk menghubungkan lebih erat antara sistem infotainment dan navigasi di dalam kendaraan dengan fitur-fitur seperti assisted driving.
"Kami memiliki banyak fitur bantuan pengemudi baru yang lebih erat terhubung dengan navigasi. Kami tidak ingin merancang fitur-fitur ini dengan cara yang bergantung pada orang memiliki ponsel," kata Hichme kepada Reuters.
Masih tersedia di model tertentu
GM berencana untuk tetap menawarkan sistem mirroring Apple CarPlay dan Android Auto pada model kendaraan bermesin konvensional. Sementara pemilik kendaraan yang dilengkapi dengan Android Auto dan Apple CarPlay masih dapat menggunakan sistem-sistem tersebut.
Pengemudi juga masih dapat mendengarkan musik atau melakukan panggilan telepon di iPhone atau smartphone Android menggunakan konektivitas nirkabel Bluetooth.