Sukses

Viral Anak Kecil Diajari Nyetir Mobil oleh Orang Tuanya, Pahami Aturan Berkendara Biar Tak Sembrono

Otosia.com, Jakarta Baru-baru ini seorang wanita menuai kecaman netizen. Pasalnya ia dengan sengaja mengajarkan anaknya cara menyetir mobil di jalan raya Samarinda.

Video yang memerlihatkan kejadian ini sendiri langsung viral di media sosial dan salah satunya diunggah oleh akun Instagram @fakta.indo pada Rabu (26/4/2023).

Dalam video yang diunggah terlihat anak perempuan menyetir mobil. Di sampingnya duduk sang ibunda yang dengan seksama memandu anaknya tersebut.

Video Terpopuler yang Wajib Kamu Tonton

Belajar Menyetir Mobil

Bocah berkaos kuning itu terlihat cukup tegang saat duduk di jok kemudi. Beberapa kali ibunya memandu, sempat juga ia mengarahkan setir agar mobil sedikit ke arah kiri.

"Fokus depan, gas dikit, klakson, kanan dikit," kata si ibu.

Sebenarnya ada seorang netizen yang sudah mengingatkan bahwa aksi ibu mengajarkan anaknya menyetir mobil tersebut sangatlah berbahaya. Namun tanpa disangka si ibu malah tak menghiraukan kritikan tersebut.

“Diingatkan netijen ngelawan dia, dia bilang polisi nya temanku,” komentar salah seorang warganet.

Aturan Berkendara

Perlu diketahui bahwa bocah di bawah umur belum diperbolehkan mengendarai mobil. SIM A pun belum bisa diterbitkan untuk mereka, hal ini sendiri sesuai dalam Peraturan Nomor 5 Tahun 2021 Tentang Penerbitan dan Penandaan SIM.

- Batas usia mengemudi minimal SIM A, C, D dan D I adalah 17 tahun.

- Batas bawah usia mengemudi untuk SIM C I adalah 18 tahun.

- Usia minimal pengajuan SIM C II adalah 19 tahun.

- Usia minimal bagi SIM A Umum dan B I adalah 20 tahun.

- Syarat umur minimal SIM B II adalah 21 tahun.

- Usia minimal pengajuan SIM B I Umum adalah 22 tahun.

- Syarat batas bawah usia mengemudi SIM B II Umum adalah 23 tahun.

Alasan

Ada alasan mendasar kenapa anak di bawah 17 tahun belum diperbolehkan mengendarai kendaraan. Dilansir dari Liputan6.com, ternyata hal ini berkaitan dengan perkembangan otak manusia. Jadi, aturan dibuat tidak secara asal-asalan. Sudah ada beberapa riset yang berkaitan dengan hal ini.

Salah satu yang paling terkenal dirilis oleh Elizabeth Sowell, neuropsikolog asal University of California, Los Angeles. Tahun 2003 lalu melalui jurnal Nature Neuroscience, Sowell mengatakan bahwa bagian otak remaja belum berkembang dengan sempurna.

Bagian otak bernama lobus frontalis saraf-sarafnya belum sepenuhnya terhubung. Seperti dikutip dari npr.org, bagian otak ini berfungsi untuk mengatur perencanaan, pengorganisasian, dan antisipasi. Tiga hal yang sangat penting ketika sedang berada di atas kendaraan di jalan raya.

Ketika bagian ini sudah sempurna, maka seseorang bisa dapat dengan "bijak" berkendara di jalan. Ia juga dapat melakukan antisipasi yang lebih baik terhadap ancaman-ancaman yang ada di jalanan.

Studi yang lain menyebutkan kalau saraf-saraf di bagian ini bahkan baru akan lengkap sampai seseorang berusia pertengahan 20.

Hal yang sama juga menjelaskan mengapa remaja sering nampak sebagai orang yang menjengkelkan dan egois saat di jalanan dan di situasi-situasi lainnya. Lobus frontalis yang belum sempurna juga bisa membuat mereka tidak mampu berpikir bagaimana efek dari perilakunya terhadap orang lain.

Komentar Netizen

Video yang telah disukai lebih dari 39 ribu kali ini mendaptkan beragam komentar netizen. Banyak dari mereka yang geram dengan ibu dari bocah tersebut.

"Cieee Bekingannya polisi jdi semena2 lawan aturan lalu lintas yah?👏👏👏Klo terjadi apa2 tabrak org trus meninggal yg d penjara kira2 siapa yah? ibu ato anaknya?🧚‍♂️," tulis echon_22

"Nama polisi sedang tidak baik" aja bu akhir" ini, jangan ditambahin lagi," jelas kanda.joyodigdo

"Pentingnya ibu yg perpendidikan 🤐," komentar dina.nathalia

"Ya trs knapa anj kalo punya kenalan polisi kalo salah ya salah aja idiot," ungkap sabik_zfr

"yg udah gede aja kadang bisa nubruk, apalagi bocah segitu ...," tulis nanuger

Video

 

Loading