Sukses

Mitos-mitos Aneh di Tengah Kepercayaan Pemotor yang Harus Dipatahkan

Otosia.com, Jakarta Dunia motor memang sangat luas. Lingkupnya macam-macam, mulai dari produksi, teknis, dan pengendaraanya. Makanya ada banyak pandangan, bahkan mitos-mitos aneh bertebaran di tengah masyarakat.

Mengutip PT Wahana Makmur Sejati (WMS), main dealer sepeda motor Honda Jakarta-Tangerang yang juga bagian dari Wahana Artha Group (WAG), disitat dari laman resmi mereka (Wahana Honda), Senin (19/12/2022), setidaknya ada 7 kepercayaan soal bermotor yang sempat tersebar di Indonesia.

Bila tidak dipatahkan, ternyata berisiko menimbulkan celaka. 

Video Populer yang Kamu Cari

1. Knalpot Berisik Lebih Aman

Banyak anggapan dengan menggunakan knalpot berisik akan memecah konsentrasi pengendara lain, sehingga bisa dipakai sebagai penanda eksistensi. Sayangnya, pendapat itu salah kaprah.

Corong knalpot tidak mengarah ke depan. Jadi yang sebenarnya mendengar lebih keras justru kendaraan dari arah belakang. Makanya, knalpot berisik bukan patokan keselamatan dan malah, bila berlebihan, mencemari suara.

 

2. Menjatuhkan Diri Lebih Dulu Bila Akan Bertabrakan

Tidak ada aksi yang paling benar atau paling salah dalam kondisi genting sesaat sebelum kecelakaan. Semua hal bisa terjadi.

Menjatuhkan diri lebih dulu sebenarnya tetap diperlukan dalam kondisi tertentu, terutama tujuannya untuk menghindari kecelakaan lebih parah.

Namun bila dirasa masih ada kesempatan untuk menanggulangi potensi kecelakaan tentu akan lebih baik, misalnya masih sempat mengerem meski mendadak atau meliuk menghalau kendaraan yang datang.

Makanya jangan sampai tiba-tiba menjatuhkan diri, padahal masih ada peluang untuk menekan kecelakan terjadi.

3. Ukuran Motor Kecil Lebih Gampang Menerobos Lalu Lintas Padat

Mitos ini ada benarnya, tapi tidak juga semua bisa dibenarkan. Faktanya kendaraan kecil memang lebih gampang menyelip-nyelip di tengah lautan kendaraan ketika lalu lintas sedang padat-padatnya.

Akan tetapi bukan berarti kendaraan kecil boleh arogan dengan asal-asalan menerobos dan memakan lajur kendaraan lain. Apalagi seenaknya melanggar aturan.

Yang bikin celaka, ada pengendara yang terlena dengan motor yang ia kendarai sehingga tak segan menantang kendaraan dari lawan arah agar megnalah. Bila tidak ada yang mau menurunkan ego, tentu risiko kecelakaan sulit dielakkan.

 

4. Sepeda Motor Besar Cocok untuk Pemula

Mitos ini wajib dipatahkan. Secara logika, kemampuan berkendara dan kendarannya harus disesuaikan sesuai porsinya. Bayangkan saja bila skill masih pas-pasan tapi berani jajal motor yang besar dan tinggi sampai terpaksa jinjit, pasti effort-nya lebih besar dan sulit mengendalikan si kuda besi.

Belum lagi bila terjatuh. Tidak menutup kemungkinan susah mendirikan motor.

5. Pengendara Lain Selalu Sadar Keberadaanmu

Tidak ada jaminan pengendara selalu waspada dan sadar keberadan kendaraan lain. Malah yang paling repot, bila satu sama lain merasa keberadannya sama-sama diketahui dan menantang yang lain untuk mengalah. Bukannya selamat, bisa-bisa bikin tamat.

Yang paling bahaya lagi ialah kendaraan dengan titik buta seperti truk besar atau truk. Kendaraan seperti ini wajib diwaspadai untuk tidak nyetir terlalu dekat. Apalagi sepeda motor berukuran kecil, maka sebaik mungkin disarankan untuk jaga jarak aman.

Ini relevan dengan pernyataan senior Safety Riding Promotion Siswanto dalam kesempatan terpisah, yang bilang menggantungkan diri pada pengendara lain di jalan merupakan asumsi yang salah kaprah.

“Jangan menggantungkan keselamatan diri di jalan pada pengendara lain, peraturan atau keadaan sarana jalan. Awali setiap memutar kunci starter motor anda dengan rasa hati-hati, waspada, dan ingat untuk lebih mementingkan keselamatan diri,” tukas pria berusia 56 tahun ini.

 

6. Jaket Kulit Hanya Sekadar Fashion

Anak motor cukup identik dengan jaket kulit yang terkesan maskulin dan keren. Tapi fungsinya bukan sekadar fashion atau gaya-gayaan saja.

Selain kuat dan tidak mudah sobek, bahan kulit lebih anteng dari terpaan angin. Apalagi bila cuaca sedang dingin, jaket kulit bisa sangat membantu kondisi tubuh terhindar dari penyakit.

7. Helm Full-Face Mengurangi Visibilitas

Beberapa orang menyebut bila helm full-face bikin pandangan tidak menyeluruh dan kurang nyaman dipakai. Pendapat ini sangat relevan bagi mereka yang tidak terbiasa memakainya.

Memang ada benarnya, tapi keuntungan yang didapat lebih besar ketika memakainya.

Helm full-face berperan melindungi seluruh bagian kepala. Disebut full-face, karena ia juga bisa memproteksi bagian wajah. Selain itu, helm ini bikin berkendara terasa lebih safety karena aman dari debu, angin, hujan sampai serangga yang mengganggu perjalanan.

 
Loading