Sukses

Balap Ojek Gunung di Garut Bikin Melongo, Peserta Naik Motor Trail sambil Bawa 5 Karung Pupuk

Otosia.com, Jakarta Balapan unik digelar di kawasan Yonif Raider 303, Kecamatan Cikajang, Kabupaten Garut, Jawa Barat. Di mana para pesertanya merupakan tukang ojek.

Namun bukan sembarangan tukang ojek, mereka adalah para penyedia jasa angkut di daerah dataran tinggi Cikajang. Selain mengantar orang, mereka juga terbiasa membawa muatan barang dengan ukuran dan jumlah yang besar.

Seperti terpantau di acara yang digelar, Minggu (19/2), kemampuan mereka melintasi medan terjal berlumpur diasah secara maksimal. Deru suara motor trail langsung menggema di sana. Setelah panitia memberi aba-aba, para peserta langsung tancap gas merebut posisi pertama menuju garis akhir.

Adanya uji ketangkasan ini sontak memancing banyak orang untuk datang. Warga tampak antusias memberi dukungan kepada para peserta lomba ojek gunung itu.

Video Populer yang Kamu Cari

Balapan sambil Bawa 5 Tumpuk Pupuk

Mengutip ANTARA, dalam lomba itu, para peserta tak hanya saling berpacu untuk mencapai garis akhir terlebih dahulu. Namun mereka juga diminta untuk membawa beban besar sebagai bentuk penilaian.

Hampir seluruhnya membawa sebanyak lima karung pupuk yang ditumpuk di bagian depan dan belakang kendaraan roda duanya.

Selain berusaha mengatur laju motor, pengendara juga diharuskan menjaga keseimbangan karena bidang yang dilalui berupa tanah berlumpur dengan kontur yang tidak rata.

Diikuti oleh 36 Peserta

Diketahui, jumlah peserta yang mengikuti lomba tersebut sebanyak 36 orang dengan sama-sama memuat karung seberat total 5 kwintal sebagai tantangan lomba. Mereka tampak beradu ketangkasan untuk melalui lintasan berlumpur itu.

Untuk mengikuti lomba ini, ada beberapa hal yang harus diperhatikan di antaranya kondisi fisik kendaraan serta kondisi tubuh yang fit dari penggunanya. Beban karung pupuk akan semakin mempersulit para peserta selama pelaksanaan lomba.

Dalam gelaran tersebut selalu ada pengendara yang kesulitan, bahkan hingga terjatuh. Ini dipengaruhi kondisi lintasan yang licin, serta beratnya muatan yang diangkut oleh motor yang usianya sudah tidak lagi muda.

Sebagai Ajang Silaturahmi

Adapun tujuan lomba sendiri merupakan ajang silaturahmi dari para anggota komunitas ojek gunung tersebut. Mereka pun merasa, kalah dan memang sudah biasa yang penting ikatan kekerabatan harus terus terjalin.

Sementara itu, demi mempermudah laju motor dan menghindari slip karena jalan berlumpur, para peserta kemudian memasang rantai di roda belakang.

Penulis: Nurul Diva Kautsar

Sumber: Merdeka.com

Loading