3 Rekomendasi Motor Listrik Terbaik saat Ini, Mana Pilihanmu?

Sebelum membahas tentang seberapa populer sepeda motor listrik di Indonesia, yuk kita simak dulu rekomendasi motor listrik terbaik dari otosia.com dengan harga motor yang bervariasi. Ada tiga motor listrik yang kami rekomendasikan dengan harga motor yang cukup terjangkau. Yuk dipilih!

Salah satu rekomendasi motor listrik dari otosia.com adalah United MX 1200. Motor listrik satu ini memiliki desain modern dan menarik, serta dilengkapi dengan bagasi yang besar, menjadikannya cocok untuk digunakan di perkotaan yang padat. Motor ini juga tersedia dalam lima pilihan warna yang berbeda, yaitu Abu-abu Abu, Merah Scarlett, Perak Metalik, Hitam Merah Muda, dan Hijau Hutan.

United E-Motor MX-1200 dilengkapi dengan fitur-fitur mutakhir seperti layar panel digital lengkap, lampu LED dan DRL, kunci tanpa kunci/remote, mode kecepatan, mundur, alarm, port pengisian, suspensi teleskopik (depan), dan ganda shock (belakang), velg balap aluminium, rem cakram, dan aplikasi U-Key.

Harga motor ini terjangkau, seperti yang dikutip dari situs resmi mereka, yaitu Rp14,8 Juta. Harga ini mencakup biaya On The Road (OTR) untuk wilayah DKI Jakarta.

Polytron Fox R memiliki tampilan yang mirip dengan skuter-skuter maxi yang umum dijumpai di Indonesia. Namun, bagian dek tengahnya dirancang datar agar pengguna dapat naik dan turun dengan lebih mudah. Bagian depan motor dilengkapi dengan visor yang tinggi. Untuk memberikan kenyamanan dan kepraktisan, terdapat ruang penyimpanan di bawah jok yang dapat digunakan untuk menyimpan berbagai barang.

Sistem pencahayaan depan motor menggunakan teknologi terbaru dengan lampu senja dan lampu utama berbasis LED. Dashboard motor dilengkapi dengan instrumen cluster digital yang lengkap. Informasi yang ditampilkan meliputi kecepatan, persentase baterai, odometer, tripmeter, dan penunjuk posisi standar samping. Motor ini dapat menempuh jarak hingga 130 km dengan sekali pengisian daya.

Dikutip dari situs resmi Polytron, harga motor Polytron Fox R juga masih terjangkau. Untuk harga On The Road (OTR) Jabodetabek, motor ini dibanderol dengan harga Rp20,5 Juta.

Viar Q1 menggabungkan teknologi modern dengan sentuhan skuter retro yang unik, sambil dilengkapi dengan berbagai fitur multi-fungsi untuk mendukung mobilitas yang dinamis.

Desain lampu utama yang baru lebih sporty dan menggunakan lampu LED, termasuk lampu sein. Selain itu, terdapat layar digital penuh yang memiliki desain model negatif yang memberikan informasi kendaraan dengan jelas, sehingga mudah dibaca oleh pengendara dalam berbagai kondisi.

Viar juga memperkenalkan fitur Smart Key On yang memungkinkan pengguna untuk mengaktifkan kendaraan menggunakan remote control, sehingga tidak perlu menggunakan kunci fisik. Selain itu, pengguna dapat dengan mudah mematikan kendaraan hanya dengan menekan tombol pada remote control.

Harga motor Viar Q1 juga tergolong terjangkau. Berdasarkan pemantauan di akun official Viar di marketplace, harga motor Viar Q1 sekitar Rp21 Juta.

Sayangnya meskipun memiliki banderol harga motor yang sudah cukup terjangkau di kalangan masyarakat. Motor listrik ini masih tergolong sepi peminat meskipun sudah disubsidi. Mengapa demikian?

Moeldoko, Kepala Staf Kepresidenan (KSP) yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Perkumpulan Industri Kendaraan Listrik Indonesia (Periklindo), menjelaskan bahwa ada beberapa alasan mengapa program subsidi untuk sepeda motor listrik belum diminati oleh masyarakat.

Salah satu penyebab utamanya adalah kurangnya pengetahuan masyarakat tentang adanya subsidi tersebut. Menurut Moeldoko, hal ini disebabkan oleh peraturan mengenai subsidi kendaraan listrik yang baru-baru ini dibentuk.

Penyebab kedua adalah kurangnya sosialisasi mengenai aplikasi Sisapira yang digunakan untuk memproses pembelian motor listrik subsidi. Hal ini menyebabkan ketidakpahaman masyarakat tentang cara mendapatkan insentif sebesar Rp7 juta yang disediakan.

"Ketiga, sepertinya ini belum menjadi konsumsi publik. Kita belum membicarakan subsidi kendaraan listrik ini di berbagai forum, sehingga masih ada kebingungan dan sikap menunggu, wait and see dari masyarakat," ungkap Moeldoko dalam acara Green Economic Forum yang diselenggarakan di Hotel Kempinski, Jakarta Pusat beberapa waktu lalu.