Otosia.com, Jakarta Guru memanglah pahlawan tanpa tanda jasa, apalagi bagi mereka yag mengajar di daerah pelosok negeri. Bagaimana tidak, dalam kesehariannya mereka harus melawan segala keterbatasan yang ada.
Bukan hanya fasilitas pendidikan yang belum memadai, kadang guru harus berhadapan dengan maut saat akan menuju sekolah.
Baca Juga
Amukan Seorang Pemilik Rumah yang Akses Jalannya Diblokade Mobil Parkir Sembarangan, Langsung Beri Balasan Barbar
Aksi Tak Terduga Bapak-bapak Parkir Mobil di Jalur Layanan Drive Thru, Bikin Macet Panjang sampai Disebut Pantas Ditilang Satpam
Mengenal Lebih Dekat, 5 Pabrikan Induk yang Memproduksi Mobil Mewah Terkenal
Seperti kisah seorang guru SD di Desa Nahula Julu Kecamatan Dolok Sigompulon, Kabupaten Padang Lawas Utara, Provinsi Sumatra Utara.
Video Terpopuler yang Wajib Kamu Tonton
powered by
Lewati Sungai Naik Sampan
Guru SD di Desa Nahula, Damayanti membagikan rute perjalanan menuju sekolah. Dia harus melintasi sungai menggunakan sampan. Motor yang dikendarainya juga turut naik di atas sampan.
Belum selesai. Dia masih harus melewati jalanan tak beraspal yang licin. Kadang dia harus mendorong motornya untuk bisa melintas.
“Info Mas @nadiemmakarim, dia adalah seorang guru SD, namanya Damayanti Siregar asal Desa Nahula Julu Kecamatan Dolok Sigompulon, Kabupaten Padang Lawas Utara, Provinsi Sumatra Utara. Ia rela melintasi derasnya aliran sungai dan melewati jalan berlumpur untuk sampai di sekolah dan mengajar,” tulis akun instagram @undercover.id.
Salut
Perjuangan Damayanti tersebut mendapatkan beragam reaksi dari netizen. Kebanyakan yang mendoakannya, tetapi tidak sedikit juga yang meminta perhatian pemerintah akan nasib guru di pelosok.
“Yang Seharusnya mendapatkan Gaji besar yang layak. Orang seperti ini,” tulis @raflyrfl.
“Seharusnya orang-orang seperti inilah yang layak mendapatkan penghargaan dan tunjangan yang lebih, dari pada mereka wakil rakyat atau ASN yang sudah mendapatkan fasilitas yang layak dan hanya duduk di kursi dalam gedung yang sejuk. @smindrawati,” tulis @bangmeesbach.
Penulis: Fikri Faqih
Sumber: Merdeka.com