Kencan Singkat dengan Mitsubishi XForce, Si Gagah yang Lincah dan Memanjakan Telinga

Memasuki interior XForce langsung terasa aura modern dan mewah berkat desain dashboard elegan serta material bahan fabric halus yang melapisinya. Tak hanya itu, seluruh penumpang Mitsubishi XForce dapat merasakan kemewahan dari balutan kulit di seluruh kursi, baik depan dan belakang. Sandaran tangan juga dapat dinikmati oleh penumpang depan dan belakang sehingga membuat posisi duduk lebih santai.

Bangku pengemudi Mitsubishi XForce memiliki pengaturan cukup lengkap, baik segi jok maupun setir. Pengaturan jok meliputi pengatur ketinggian, sliding, dan reclining. Sementara setirnya dapat diatur tilt dan telescopic sehingga memberikan ergonomi berkendara sempurna. Kebisingan dari luar juga mampu diredam dengan cukup baik. Bisa dibilang XForce lebih kedap suara dibandingkan Xpander.

Mitsubishi XForce memang sejatinya menjadi kendaraan andalan sehari-hari. Namun, kenyamanan di belakang juga tidak kalah dengan MPV sekalipun. Busa jok yang terasa empuk dan nyaman. Ini cocok untuk menempuh perjalanan panjang.

Ruangan belakang cukup lega untuk orang dengan tinggi 178 cm. Sandaran yang dapat direbahkan, bantalan bangku nyaman, arm rest, serta kaki yang dapat diselonjorkan ke kolong jok depan. Jadi sebagai penumpang, duduk terasa santai dan menyenangkan.

Selama mencoba Mitsubishi XForce di test drive area, indera pendengaran kami dimanjakan oleh lantunan musik dari channel radio dari speaker premium Yamaha. Letupan bass dari sistem audio ini cukup menggelegar. Namun, dengan sedikit penyetelan, suara yang dihasilkan menjadi lebih nyaman di telinga. Bass terdengar jernih, serta hentakan sound staging membawa penumpangnya seolah berada di depan panggung konser.

Mitsubishi XForce dibekali unit mesin serupa dengan Mitsubishi Xpander, yaitu unit 4-silinder 1.500cc berkode 4A91. Di atas kertas ia dapat mengeluarkan tenaga 103 Hp @6.000 rpm serta torsi puncak 141 Nm @4.000 rpm. Tenaga tersebut dialirkan ke dua roda depan melalui transmisi otomatis CVT.

Saat dipakai berkeliling santai, kombinasi mesin dan transmisi CVT-nya memberikan kehalusan dan ketenangan. Namun ketika mencoba akselerasi, karakter CVT-nya yang sedikit delay cukup terasa di rpm bawah. Pada mode normal aliran tenaga ke roda cukup halus dengan hentakan torsi yang baru terasa di sekitar 4.000-4.500 rpm.

Instruktur test drive menginfokan bahwa ada mode sport yang dapat diaktifkan dengan menekan tombol “Ds” pada sisi kiri tongkat perseneling. Sontak respon gas menjadi lebih cekatan dan kenaikan rpm terasa lebih cepat. Mode ini akan sangat cocok saat kondisi harus menyalip atau berakselerasi instan.

Sayangnya, tidak ada rintangan untuk mencoba empat mode off-road yang tersedia, yaitu Wet untuk jalan basah) Gravel untuk jalan kerikil padat (makadam), dan Mud untuk jalan berlumpur.

Kami mencoba satu fitur yang akan sangat berguna dalam kondisi jalan sehari-hari, yakni Auto Hold Hand-brake. Fitur ini memungkin mobil mengaktifkan rem tangan secara otomatis saat berhenti di tanjakan atau turunan dengan cara menginjak rem hingga mobil berhenti. Saat dicoba, fitur Auto Hold ini mampu menahan Mitsubishi XForce di kondisi menanjak dan menurun sekitar 9-10 derajat.

Area test drive GIIAS 2023 memang disiapkan berbagai macam “polisi tidur”. Mulai dari speedbump kecil dan rapat, speedtrap besar, dan dua speedbump bersusunan. Impresi pertama dari racikan suspensi Mitsubishi XForce adalah kaku.

Untuk melibas speedbump kecil, bantingannya terasa cukup keras. Awalnya kami berpikir akan berbeda ketika melewati polisi tidur besar. Namun lagi-lagi suspensi Mitsubishi XForce rupanya memiliki karakter kaku, cukup membuat bodi serasa sedikit terhentak.

Berbeda dengan Xpander yang cenderung ke arah empuk, nyaman, serta memiliki ayunan yang lembut. Kami memaklumi, tentu Motsubishi punya hitung-hitungan tersendiri soal kaki-kaki XForce, dan ini kami nilai merupakan salah satu karakter yang khas dari SUV kompak ini.

Tidak ada yang salah dengan suspensi yang didesain demikian. Hal ini menjadi salah satu nilai lebih, yang menjadikan XForce lebih lincah dikendalikan, sigap, dan tidak limbung. Semuanya menjadi stabil. Putaran kemudi XForce cukup ringan sehingga sangat mudah dan nyaman digunakan sehari-hari. Hal ini berkat peran dari penggunaan Electronic Power Steering (EPS).

Menurut kami, Mitsubishi XForce sangat pas untuk mereka yang doyan berkendara sendirian atau berpasangan, dan ingin merasakan sensasi yang berbeda dari sebuah compat SUV. Pasalnya SUV ini menyuguhkan pengendalian yang cukup sempurna dan gesit. Dimensinya yang kompak, bobot setir ringan, serta fitur-fitur kekinian, membantu mengemudi menikmati perjalanan. Oh ya, ada juga kamera dan sensor parkir, ini membuat pengendaranya merasa terbantu dan merasakan kesenangan.

Menilik harga Mitsubishi XForce Ultimate yang berada di atas Hyundai Creta Prime (Rp 408,3 juta), mendekati Honda HR-V SE (Rp 416,1 juta), dan jauh di bawah Toyota Yaris Cross Hybrid (Rp 440,6 juta) menjadikan posisi harga XForce sangat bersaing. Terlebih punya fitur-fitur unggulan. Dengan tampilannya yang futuristis, posisi berkendara ergonomis, serta pengalaman duduk belakang yang cukup nyaman, Mitsubishi XForce patut menjadi pertimbangan untuk dipilih, terutama mereka yang sedang mengidam-idamkan punya compact SUV.

Pengetesan ini merupakan impresi berkendara singkat yang dilakukan hanya di area test drive GIIAS 2023. Untuk mengetahui pengalaman nyata dalam menggunakan Mitsubishi XForce tentunya memerlukan waktu pengetesan lebih panjang.