Sukses

Cara Inreyen Motor Baru yang Benar, Salah Asuhan Bisa Bikin Kantung Bolong

Otosia.com, Jakarta Siapa sih yang enggak senang kalau baru saja memiliki sepeda motor baru? Pastinya kamu akan merasa bahagia saat melihat motor baru mu baru saja tiba di rumah. Pastinya kamu enggak sabar ingin mencoba mengendarainya baik untuk sekedar jalan-jalan maupun menguji performanya.

Tapi tunggu dulu! Pada motor baru, ada masa yang dinamakan break in atau biasa disebut sebagai inreyen. Apa sih inreyen itu? Sederhananya inreyen juga bisa disebut sebagai masa adaptasi dimana komponen motor sedang menyesuaikan agar komponen tersebut nanti bisa bekerja secara maksimal.

Masih penasaran dengan inreyen dan bagaimana cara inreyen pada motor baru kamu yang benar? Simak terus pembahasannya, seperti dirangkum dari berbagai sumber, Kamis (1/6/2023).

Video Terpopuler yang Wajib Kamu Tonton

Apa Itu Inreyen?

Proses inreyen (break-in) merupakan langkah yang diperlukan untuk komponen-komponen mesin motor baru saling menyesuaikan. Selain membantu pengendara beradaptasi dengan motor baru mereka, inreyen juga berfungsi untuk membersihkan mesin dari sisa-sisa gram (serpihan logam) yang mungkin terdapat selama proses perakitan.

Masa inreyen motor baru sebenarnya adalah proses adaptasi komponen motor sebelum motor tersebut dapat digunakan dengan aman dan efisien. Melakukan inreyen dengan benar dapat memperpanjang umur komponen internal motor.

Pabrikan juga menekankan pentingnya proses inreyen. Meskipun motor baru telah melalui pengujian ketat di pabrik, tidak semua produk yang diproduksi dapat langsung digunakan tanpa pengujian lebih lanjut oleh pengguna.

Biasanya pada masa-masa ini, kita harus menjaga kecepatan motor agar tidak terlalu ngebut. Kita juga tidak boleh memaksakan kinerja mesin motor baru kita pada masa inreyen agar usia motor lebih panjang. Namun bagaimana cara melakukan adaptasi (Inreyen) pada motor baru?

Jagalah Kecepatan Pada 500Km Pertama

Pada masa inreyen kamu enggak boleh terlalu ngebut saat mengendarai sepeda motor mu setidaknya pada 500Km pertama. Hal ini dapat memaksa kinerja mesin sehingga bisa memperpendek usia pemakaian sepeda motor baru kamu.

Disarankan untuk melakukan memutar gas secara perlahan agar oli mesin dapat tersebar merata melalui celah atau rongga pada komponen mesin. Sebaliknya, jika kendaraan langsung dipercepat dengan kecepatan tinggi secara tiba-tiba, dapat menyebabkan gesekan antar komponen mesin dan berpotensi merusaknya lebih cepat.

Hal ini dapat memperpendek usia pemakaian dari mesin motor baru kamu sehingga menjadikannya lebih cepat rusak. Ingat! penyesalan selalu datang belakangan.

Jaga Terus RPM Mesin Kamu

Selama proses inreyen, penting untuk mengatur putaran mesin dengan menjaga kestabilannya dan tidak melebihi batas yang dianjurkan dalam buku panduan penggunaan motor. Memacu motor dengan kecepatan tinggi selama inreyen dapat menyebabkan gesekan berlebihan yang dapat memperpendek umur komponen mesin.

Ingat untuk selalu pertahankan RPM mesin kamu pada level stabil sesuai dengan standar yang ditentukan oleh pabrik. Biasanya, selama 500 kilometer pertama, batasi kecepatan hingga 50 km/jam, kemudian kamu bisa meningkatkannya hingga 80 km/jam. Setelah masa inreyen selesai, kamu dapat memacu sepeda motor pada kecepatan dan titik RPM tinggi sesuai dengan kebutuhanmu.

Jangan Membawa Beban yang Berlebihan

Motor yang sudah dipakai sejak lama saja tidak dianjurkan untuk membawa beban hingga overload. Apalagi motor baru yang masih berada pada masa-masa inreyen. Pokoknya jangan pernah melakukan ini pada motor baru kamu.

Disarankan untuk menghindari membawa beban yang terlalu berat di jok belakang sepeda motor. Beban yang terlalu berat dapat membuat komponen mesin bekerja lebih keras selama masa adaptasi. Hal ini dapat mengurangi usia pemakaian mesin motor baru Anda.

Sayang jika motor kamu sudah mengalami kerusakan padahal usianya masih tergolong sangat baru? Lebih baik jangan memaksakan motor mu!

Gantilah Oli Motor Jika Sudah Mencapai 1000Km Pertama

Selalu ingat untuk mengganti oli mesin motor baru kamu setelah mencapai 1.000 km pertama. Tujuannya adalah untuk menghilangkan partikel sisa gesekan antar komponen (gram), seperti serpihan logam, yang dapat terdapat dalam oli bekas. Jangan ragu untuk mengganti oli mesin meskipun jarak tempuh belum begitu jauh. Hal ini akan memperbaiki kinerja komponen mesin dan mencegah penggumpalan kotoran.

Dan jangan lupa juga untuk melakukan servis rutin di bengkel-bengkel resmi yang sudah tersebar di kotamu. Ini juga penting agar motor kamu selalu berada dalam kondisi terbaik dan bekerja optimal saat setelah melalui masa-masa inreyen.

Loading